Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HUT Kemerdekaan RI, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia

Kompas.com - 17/08/2019, 09:29 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - DKIJakarta menempati peringkat kedua sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia, Sabtu (17/8/2019), atau hari peringatan kemerdekaan ke-74 Indonesia.

Berdasarkan pantauan AirVisual, kualitas udara Jakarta tercatat tidak sehat, dengan Air Quality Index (AQI) atau indeks kualitas udara sebesar 157 dengan konsentrasi parameter PM2.5 66,3 ug/m3.

Kota Krasnoyarsk di Rusia memuncaki peringkat kualitas udara kota paling buruk di dunia dengan US AQI 163 dan konsentrasi parameter PM2.5 79,5 ug/m3.

Baca juga: Perluasan Ganjil Genap Disebut Hanya Pindahkan Sumber Polusi Udara

Posisi ketiga diikuti Kota Chengdu, Tiongkok, yang mencatatkan indeks kualitas udara sebesar 155 dengan konsentrasi parameter PM2.5 63 ug/m3.

Berikutnya, Kota Shanghai, Tiongkok, menempati posisi keempat dengan US AQI sebesar 154 dan konsentrasi parameter PM2.5 61 ug/m3.

Kota Dubai, Uni Emirat Arab, membuntuti dengan indeks kualitas udara 140, atau tidak sehat bagi kelompok sensitif, dan konsentrasi parameter PM2.5 51,3 ug/m3.

Baca juga: Anies Minta PLN Pastikan Cerobong PLTU Tak Sebabkan Polusi Udara

Selanjutnya, Kota Wuhan, Tiongkok, juga tercatat tidak sehat bagi kelompok sensitif dengan US AQI 148, dan konsentrasi parameter PM2.5 54,5 ug/m3.

Kota Kabul di Afghanistan menyusul di posisi tujuh dengan US AQI 136, dan konsentrasi parameter PM2.5 49,8 ug/m3.

Kota Bogota di Kolombia dan Kota Lahore, Pakistan, berturut-turut menempati posisi kedelapan dan sembilan dengan US AQI masing-masing 114 dan 106 dengan konsentrasi parameter PM2.5 40,8 ug/m3 dan 37,5 ug/m3.

Di posisi ke-10, Kota Johannesberg di Afrika Selatan mencatatkan indeks kualitas udara 95 dengan konsentrasi parameter PM2.5 33 ug/m3.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com