Namun, ia tak mempermasahkan hal itu. Sebab ia percaya perjuangannya tak akan membohongi hasil.
"Mungkin banyak tantangan awalnya aku, tim sama adik aku, sampai tiba-tiba bisa banyak yang mendukung aku. Aku percaya Tuhan menugaskan di sini harus dijalankan dengan baik," kata Tina.
Wanita kelahiran 20 Agustus ini mengaku, tak menghitung banyaknya pengeluaran untuk kampanyenya saat itu.
Tina fokus untuk mencetak atribut kampanye, mulai dari spanduk dan banner untuk kampanyenya.
Meski demikian, dia mengaku tidak habis-habisan.
"Aku enggak terlalu hitung-hitung banget ya, buat aku itu emang politik cost ya, tapi aku enggak habis-habisan si. Kalau aku sih intinya serahkan saja ke Tuhan dan juga serahkan ke masyarakat yang memilih, kalau niat kita baik ada hasil baik juga," papar Tina.
Setelah resmi nanti dilantik menjadi anggota DPRD DKI Jakarta, wanita berusia 25 tahun ini akan memperjuangkan apa yang diusulkan masyarakat.
Lalu, ia juga berjanji akan mengusulkan peraturan-peraturan yang pro rakyat.
"Yang jelas bekerja maksimal untuk menuangkan aspirasi yang memang baik untuk masalah Jakarta. Sama-sama membangun bersama masyarakat untuk mengatasi permasalahan Jakarta bersama rakyat," kata Tina.
Misalnya, seperti mencari solusi untuk menjaring pengguna KJP (Kartu Jakarta Pintar) dan KJS (Kartu Jakarta Sehat) lebih merata ke masyarakat.
Pasalnya, ia menilai pemberian KJP dan KJS di Jakarta saat ini masih belum merata.
Kemudian, ia juga akan memperjuangkan untuk mencari solusi bagi fresh graduated di Jakarta yang belum mendapatkan pekerjaan.
"Terus polusi berlebihan, banjir yang masih terjadi di DKI Jakarta ya kadang-kadang itu karena sanitasinya. Ini berharap ada solusinya nanti," katanya.
Tina mengatakan menjadi anggota legislatif harus dengan tujuan yang baik. Hal ini dia sampaikan ketika ditanya pendapatnya mengenai banyaknya anggota legislatif yang terjerumus kasus korupsi.
"Iman yang kuat pun harus punya ketika menjadi anggota legislatif, makanya harus belajar juga supaya kita enggak terjerumus ke situ atau dijerumuskan ke situ (korupsi)," kata Tina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.