JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan ini Bekasi santer disebut-sebut bakal bergabung dengan DKI Jakarta untu menjadi kota administrasi Jakarta Tenggara.
Hal tersebut mengundang reaksi warga dari dua daerah tersebut. Liam (30) misalnya, warga Rawamangun, Jakarta Timur ini mengaku tidak setuju apabila Bekasi bergabung dengan DKI Jakarta.
Sebab, menurut dia, bergabungnya Bekasi dikhawatirkan akan membebani pekerjaan tambahan bagi Pemprov DKI Jakarta.
Baca juga: Penggabungan Bekasi ke Jakarta Dinilai Memenuhi Aturan
"Nanti kerjaan pemerintah yang di sini enggak kelar. Di sini (Jakarta) saja beresin kali Ciliwung belum selesai selesai, urus banjir belum selesai, masalah polusi belum selesai. Nanti kalau tambah Bekasi masuk jadi terbengkalai permasalahan yang ada di sini," kata Liam kepada Kompas.com, Senin (19/8/2019).
Hal berbeda diutarakan oleh Rolando Gultom. Warga yang tinggal di kawasan Cibubur, Jakarta Timur ini mengaku setuju dengan adanya wacana tersebut.
"Kalau Bekasi gabung jadi Jakarta, benefitnya itu dari kordinasi antar Wali Kota jadi lebih efisien ke depannya, karena Bekasi secara teritori sangat dekat ke Jakarta ketimbang ke provinsi Jawa Barat," ucap Rolando.
Lebih lanjut, kata Rolando, kebijakan tersebut akan membuka peluang meratanya tempat tinggal bagi warga Jakarta. Warga Ibu Kota akan punya kesempatan lebih besar membangun tempat tinggal di kawasan Bekasi.
"Mungkin masalahnya di budaya. Maksudnya di sini, adanya akulturasi budaya yang mungkin nanti menyebabkan conflict of interest," ujar dia.
Baca juga: Bekasi Akan Diuntungkan secara Keuangan apabila Gabung DKI
Hal yang sama juga dikatakan Alfian (27). Warga Cilandak, Jakarta Selatan ini juga setuju apabila rencana tersebut benar-benar terealisasi.
"Enggak masalah sih. Karena banyak orang yang kerja di Jakarta tapi tinggal di Bekasi. Sebaliknya juga banyak orang KTP Jakarta yang tinggal di Bekasi. Jadi sebenarnya sama saja," ucap dia.
Sebelumnya, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi juga mengutarakan keyakinannya bahwa mayoritas warganya setuju dengan wacana penggabungan Bekasi ke DKI Jakarta sebagai wilayah administrasi Jakarta Tenggara.
Hal itu ia katakan usai apel pagi di kompleks Kantor Pemerintah Kota Bekasi, Senin (19/8/2019).
"Kalau dijajak pendapat, pasti 60, 70, 80 persen lah, karena DKI kan punya support yang luar biasa," ujar pria yang akrab disapa Pepen ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.