Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modus Penyelundupan Narkoba di Jakarta, Mulai Kemasan Mie Instan hingga Kotak Kosmetik

Kompas.com - 20/08/2019, 09:27 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyelundupan narkoba ke Indonesia dilakukan para pengedar dengan berbagai cara, di antaranya melalui kemasan mie instan dan kemasan teh China.

Meski berbagai modus baru bermunculan, jajaran Polda Metro Jaya nyatanya tetap berhasil menggagalkan sejumlah peredaran narkoba ke Indonesia.

Dalam periode Juni hingga Agustus 2019, polisi mengamankan barang bukti di antaranya sabu seberat 147,12 kilogram, ganja seberat 34,64 kilogram, ekstasi sebanyak 82.022 butir, heroin seberat 668, 10 gram, narkoba jenis H5 sebanyak 100 butir, kokain seberat 960,77 gram, dan minuman keras sebanyak 10.224 botol.

Selanjutnya, Polda Metro Jaya memusnahkan barang bukti narkoba narkoba jenis sabu sebanyak 71,8 kilogram dan ekstasi sebanyak 15.326 butir pada Senin (19/8/2019).

 

Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono mengatakan, tidak semua barang bukti hasil pengungkapan kasus narkoba itu dapat dimusnahkan.

"Barang bukti tersebut (yang dimusnahkan) merupakan hasil sitaan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya yang sudah mendapatkan ketetapan dari pengadilan," kata Gatot.

"Untuk barang bukti yang disita, dari polres jajaran belum bisa dimusnahkan karena belum mendapatkan penetapan dari pengadilan," lanjutnya.

Kompas.com merangkum tiga modus peredaran narkoba yang diungkap polisi pada bulan Juli hingga Agustus 2019.

Kemasan abon

Kasus pengungkapan modus baru peredaran narkoba dilakukan oleh Polres Jakarta Barat yang menangkap dua tersangka pengedar sabu dalam bungkus abon. Dalam kasus ini, barang bukti yang diamankan berupa lima bungkus kemasan abon.

Gatot mengatakan, para tersangka menggunakan modus baru untuk mengedarkan sabu di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Baca juga: Polisi Tangkap Dua Tersangka Pengedar Sabu dalam Kemasan Abon

 

"Ini kemasan baru, seolah-olah abon ikan tuna padahal isinya sabu. Ini hanya kemasan saja tapi di dalamnya berisi sabu," kata Gatot.

Sementara itu, Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Erick Frendriz mengungkapan, penangkapan pengedar sabu itu dilakukan oleh Polsek Kalideres. Para tersangka menggunakan kemasan abon lokal untuk mengelabui petugas.

"Terkait bungkus abon itu baru ditangkap dua atau tiga hari lalu oleh Polsek Kalideres. Itu paket lokal, yang abon tuna itu paket lokal bukan paket dari luar. Jadi, dipastikan packaging-nya bukan di luar negeri, tapi di Indonesia," kata Erick.

Namun, Erick enggan menjelaskan secara rinci pengungkapan kasus peredaran sabu tersebut. Sebab, pihaknya masih mendalami kasus tersebut dan segera digelar konferensi pers kepada awak media.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com