Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir 1 Bulan Listrik Apartemen Mediterania Dimatikan, Ini Penjelasan Pengelola

Kompas.com - 20/08/2019, 11:29 WIB
Anastasia Aulia,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

"Cepet banget deh mereka. Dibilang bayar ke sini aja, ke sini aja, ke sini aja ya kan aneh jadinya. Baru sekali ini ada masalah kayak begini" kata Lia.

Baca juga: Izin Usaha Apartemen Mediterania Dicabut jika Aset Tak Dilimpahkan ke Pengurus Baru

Selain itu, Yanuar (39) yang merupakan pemilik sekaligus penghuni salah satu unit di Apartemen Mediterania cukup vokal dalam mengikuti perkembangan perkara ini dan menjelaskan pendapatnya.

"Kalau bayar (IPL) ke P2SRS bisa dapat kwitansi, tapi kalau bayar ke sana (P3SRS) enggak bisa. Menurutmu orang bakal bayar ke mana? Ya P2SRS lah," kata Yanuar.

Ia pun mengikuti perkembangan perkara tersebut dari awal dan telah melakukan beberapa aksi untuk mendapatkan kejelasan mengenai keributan antar dua pihak tersebut.

Ia mengaku bisa melihat akta apartemen tersebut dari pihak P2SRS, sementara pihak P3SRS tidak bisa menunjukannya.

Baca juga: Pemprov DKI Tegur Pengurus Lama yang Putus Listrik dan Air di Apartemen Mediterania

"Saya pemilik sekaligus penghuni unit saya sendiri. Terus saya dapat dua tagihan, yang satu dari P2SRS dan yang satu dari P3SRS. Tapi yang dicantumkan nama saya itu yang dari P2SRS, sementara yang dicantumkan dalam tagihan P3SRS merupakan nama pemilik yang lama. Berarti kan kita logikanya ya bayarnya ke yang atas nama kita dong?" kata Yanuar.

Menurut Yanuar, P3SRS telah melakukan beberapa kesalahan demi memenuhi keinginan mereka.

Seperti pemaksaan pembayaran ke rekening BCA, melakukan pertemuan pengurus di luar lingkungan apartemen dan melakukan pelaporan yang tidak berdasar kepada media massa serta beberapa instansi pemerintahan.

Ia pun mengatakan bahwa pihak apartemen terpaksa melakukan pemadaman di beberapa unit karena PLN mengancam akan mematikan seluruh layanan apabila ada penunggakan pembayaran yang dilakukan pengelola.

"Daripada dimatikan semua, makanya yang dipadamkan yang tidak membayar saja" kata Yanuar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com