JAKARTA, KOMPAS.com - Badan jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat tampak bersih dari pedagang kaki lima (PKL).
PKL tidak ada lagi yang menutup Jatibaru Raya sehingga ruas jalan memungkinkan untuk dibuka dua arah meski kondisi arus lalu lintasnya masih tersendat lantaran mobil angkutan umum yang berjejer di badan jalan.
Sementara sepeda motor dapat bebas melintas tanpa harus terhalang lagi oleh pedagang.
Baca juga: Ketika Warga Pilih Beli Baju Lebaran di Trotoar Jatibaru Ketimbang Skybridge Tanah Abang...
Namun, PKL masih memadati trotoar di Jalan Jatibaru. Meski sudah ada tempat berjualan yang disiapkan di skybridge, para PKL tetap memilih berjualan di atas trotoar jalan Jati Baru.
Pantauan Kompas.com Selasa (20/8/2019) pukul 10.00 WIB, tampak para pejalan mengokupasi setengah trotoar yang ada di Jalan Jati Baru.
Namun, ketika semakin mendekati samping halte transjakarta, ruang untuk pejalan kaki justru semakin sedikit.
Penyebabnya, hampir seluruh trotoar telah digunakan PKL yang berjualan di kawasan itu. Mulai dari pedagang buah, pedagang baju yang meletakkan bajunya di tengah trotoar, hingga PKL aksesori ponsel ikut membuat sesak trotoar.
Para pejalan kaki yang melintas di kawasan itu bahkan saling bersinggungan bahu ketika berhadapan dengan pejalan kaki lainnya.
Baca juga: Sebagian Pedagang Skybridge Tanah Abang Kangen Jualan di Jatibaru
Tidak hanya barang dagangan yang ada di atas trotoar, namun ada beberapa motor yang diparkirkan di situ.
Meski beberapa Satpol PP berjaga di kawasan itu, para pedagang tampak tak takut menjajakan dagangannya.
Salah satu pedagang pakaian, Riski, mengaku berjualan di atas trotoar sudah belasan tahun lamanya.
Ia mengambil barang dagangannya dari pasar grosir Tanah Abang yang dijual kembali di atas troroar itu.
Riski mengaku tak ikut berjualan di atas skybridge lantaran tak ada lagi lapak kosong baginya. Bahkan, menurut dia, berjualan di atas trotoar lebih banyak pembelinya.
"Di bawah banyak yang beli dibanding di skybridge, soalnya kan lebih bervariasi yang jualan di bawah," kata Risky di Jalan Jati Baru, Selasa.
Baca juga: Pedagang: Dulu di Jatibaru Rp 200.000, Setelah di Skybridge Bisa Rp 2 Juta Per Hari
Ia mengaatakan, dagangannya seringkali ditertibkan Satpol PP, namun ia tak juga kapok berjualan di atas trotoar itu.