Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pro Kontra Masyarakat Terkait PKL yang Masih Menjamur di Atas Trotoar

Kompas.com - 20/08/2019, 13:56 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pedagang kaki lima (PKL) di trotoar Jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat masih menjamur.

Meski menjadi pilihan kedua bagi pembeli yang hendak belanja di jembatan penyeberangan multiguna atau skybridge Tanah Abang, PKL trotoar tetap bertahan berjualan.

Hal tersebutlah yang kerap dikeluhkan para pejalan kaki yang melintas di kawasan tersebut.

Salah satunya Lastri Indah (26), ia mengaku lebih nyaman berbelanja baju di skybridge dibanding di atas trotoar.

Sebab, ia tak perlu panas-panasan dan leluasa saat berjalan memilih barang yang hendak ia pilih.

Baca juga: PKL Masih Berkuasa di Trotoar Jatibaru Raya meski Badan Jalan Sudah Ditertibkan

"Kalau di bawah kan kesannya kaya riweh ya, udah panas, terus sempit jalannya. Kalau di skybridge saya bebas milih," ujar Lastri Indah, di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (20/8/2019).

Sama halnya, Hesti (42), warga Serpong sekaligus pejalan kaki ini juga mengatakan, pedagang kaki lima di trotoar mengganggu pejalan kaki.

Apalagi para pejalan kaki yang hendak ke halte transjakarta pun kesulitan melintas cepat lantaran adanya pedagang ini.

"Soalnya kaya mereka nutup setengah jalan, sementara pejalan kaki itu kan banyak ya yang mau jalan. Jadi kehambat, gitu sih," kata Hesti.

Hesti menyarankan pemerintah untuk menata PKL yang berjualan di atas trotoar.

Sebab dia menilai, pemerintah tidak menuntaskan penataan Tanah Abang ini. Buktinya, banyak pedagang yang masih berjualan di atas trotoar meski telah disiapkan tempat untuk berdagang di skybridge.

Baca juga: Pemprov DKI Diminta Segera Eksekusi Putusan MA yang Batalkan Kebijakan Penutupan Jalan

"Ya harusnya ditata lah, jangan ada lagi pedagang di atas trotoar. Satuin aja semuanya di skybridge," kata Hesti.

Meski banyak dikeluhkan masyarakat, Idris, salah satu PKL di Tanah Abang mengaku bertahan berjualan di trotoar Tanah Abang karena biaya yang dikeluarkan hanya sedikit.

Hanya dengan berdagang di atas trotoar ia bisa menghidupi keluarganya. Sebab Idris tak perlu bayar uang sewa yang mahal lantaran ia warga asli Jati Baru.

"Kalau di skybridge kan bayar sewanya ke pemda udah gitu mahal sih, ada yang bilang Rp 4000.000," katanya.

Idris mengaku pernah mencoba daftarkan diri untuk berjualan di skybridge. Namun, saat itu permintaannya tak diterima.

Baca juga: Lapak Pedagang di Skybridge Tanah Abang Masih Banyak yang Tutup

"Saya juga kurang tahu kenapa saya waktu itu enggak bisa jualan di skybridge, tau-tau yang udah dapet, udah dapet kartu gitu. Sementara saya enggak," ucapnya.

Ia berharap jika ada tawaran berjualan di sky bridge, pemerintah tak tebang pilih.

"Iya semua merata gitu, jadi pedagang di sini (trotoar) sama-sama pindah ke atas (skybridge)," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com