JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Bastoni Purnama, mengimbau warga agar berhati-hati dalam membeli meterai.
Dia memberikan tips agar warga bisa membedakan meterai yang asli dan yang palsu serta rekondisi (meterai bekas pakai yang dibersihkan kembali).
Meterai asli kondisinya akan tampak lebih bersih dan rapi. Beda dengan meterai rekondisi yang cenderung sedikit kotor dan punya bekas lem di belakangnya
Masyarakat juga harus melihat meterai tersebut menggunakan sinar lampu untuk mengetahui apakah terdapat bekas stampel atau tidak.
Baca juga: 9 Tersangka Pemalsu Meterai Diserahkan ke Kejari Jakarta Selatan
"Kalau yang meterai palsu warnanya beda dari segi keterangan, ketebalan, bentuk hologramnya juga beda. Kalau siang mungkin kelihatan bedanya degan yang asli, kalo malam tidak kelihatan (bedanya)," kata Bastoni di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Selasa (20/8/2019).
Dia mengimbau masyarakat membeli meterai di tempat resmi, bukan di warung atau toko kelontong yang diragukan keaslian barangnya.
Polisi sebelumnya menangkap dua kelompok sindikat pemalsuan dan rekondisi meterai di kawasan Jakarta Selatan.
"Ini mereka bukan satu kelompok. Ini adalah dua kasus berbeda, mereka bukan satu sindikat," kata Bastoni.
Bastoni menerangkan, dua kelompok sindikat itu sudah beroperasi selama dua tahun di kawasan Jakarta Selatan. Mereka biasa menjual materai ke beberapa warung atau toko yang berada di Jakarta Selatan. Namun Bastoni tidak mau merincikan lokasi persisnya.
Meterai bernilai 6000 biasa dijual dengan harga Rp 3.500 per lembar.
Polisi pun akhirnya menangkap para tersangka di dua tempat berbeda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.