DEPOK, KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu beredar sebuah video yang memperlihatkan seorang bocah berbaju merah duduk sambil menundukkan kepala di pinggir jalan.
Beberapa orang mencoba membangunkannya namun bocah tersebut tidak merespon. Sumber video viral itu mengatakan bahwa anak tersebut meninggal kelaparan.
Namun setelah ditelusuri ternyata bocah tersebut masih hidup dan sehat. Bocah tersebut diketahui bernama Putra Anggara (11) dan waktu video diambil ia sedang kabur dari rumah.
"Enggak tahu divideoin. Itu mah lagi tidur saja. Itu sekitar bulan Juli karena bajunya warna merah," kata Angga ketika ditemui Kompas.com dirumahnya di daerah Kecamatan Pancoran Mas, Depok pada Selasa (20/8/2019.
Baca juga: Kisah Bocah Pemulung Viral, Dikira Meninggal Padahal Tidur Pulas
Awal mula ia hidup di jalanan dimulai ketika Angga pamit untuk pergi memulung dua hari sebelum Lebaran.
Angga berjalan ke Sawangan, namun ia takut kembali ke rumah karena sudah malam. Biasanya, ibunya akan marah kalau Angga kembali sudah malam. Sehingga, ia pun lanjut memulung ke Bintara, Tangerang dan paling lama yaitu tiga bulan di Parung.
Selama kabur, keluarga Angga sudah mencoba mencari Angga ke berbagai daerah di sekitar Depok. Namun, hasilnya nihil.
Angga pun saat ini telah pulang ke rumahnya lagi setelah ditemui oleh ayahnya. Saat itu, sang Ayah mencari Angga ke lokasi sesuai yang dalam video viral.
Baca juga: Kabur dari Rumah, Bocah Pemulung yang Dikira Tewas Berbulan-bulan Sendirian di Jalanan
"Senang pas ditemuin Bapak. Aku kira bakal dimarahin, taunya dipeluk," kata Angga.
Angga ditemui saat sedang membeli nasi goreng di depan perumahan Agatis, Depok pada 18 Agustus lalu.
Kini, ia telah mendaftar ulang ke sekolahnya di SDN Depok Jaya 1 dan akan mulai belajar di kelas 4 esok hari.
"Enggak mau lagi (kabur). Mulung juga enggak mau. Mau di rumah saja sama belajar di sekolah," kata Angga.
Baca juga: Para Pemulung Bantargebang Tak Setuju PLTSa
Ia mengatakan selama ini kebanyakan uang dari hasil memulung digunakan untuk bermain warnet dan jajan. Namun saat kabur hanya cukup digunakan untuk beli makan.
"Makanya jadi suka dimarahin mama" kata Angga.
Ibu dari Angga, Dewi Oktaviani (42) mengatakan bahwa Angga memang biasa-biasa saja di sekolah. Namun, ia cepat menangkap pelajaran.
"Coba kalau otaknya dilatih kan bagus jadinya. Makanya saya ingin nanti anak saya akan sekolah yang bener. Enggak kayak kemarin-kemarin lagi" kata Dewi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.