Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Irfan Maullana
Jurnalis, penyuka musik dan film

Penyuka musik dan film. Bergabung dengan Kompas.com sejak 2009 dan menjadi editor di desk Entertainment mulai 2015. Kini menjadi asisten editor desk Megapolitan.

Alarm Itu Sudah Dibunyikan Green Religion Sejak 12 Tahun Lalu

Kompas.com - 21/08/2019, 11:04 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dalam Ingub ini, solusi atasi polusi udara salah satunya disebutkan dengan cara perluasan sistem pembatasan kendaraan bermotor berdasarkan nomor polisi ganjil dan genap.

Selain itu, dalam salah satu poin, Anies ingin agar kendaraan pribadi dibatasi usia penggunaannya hanya 10 tahun. Pembatasan usia bagi kendaraan pribadi ini diwacanakan berlaku pada 2025.

Namun, tampaknya poin ini kemudian disorot dan menjadi pro dan kontra.

Lawan polusi dengan ciptaan-Nya

Kembali memahami pesan "nature is damaged, where is religion", seperti yang disampaikan dalam film Green Religion karya sutradara yang baru saja dinobatkan sebagai peraih Icon Prestasi Pancasila 2019 dalam bidang seni kreatif.

Khusus nature is damaged atau yang berarti alam telah rusak, kita memahami bahwa polusi udara di Jakarta mengalami lonjakan lantaran tak ada lagi ekosistem yang mampu menekannya.

Maka, memulihkan alam dengan penanaman kembali pepohonan ciptaan-Nya dipercaya bakal ampuh untuk menurunkan polusi. Kerennya, upaya ini disebut sebagai go green.

Sebagai contoh konkret, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terus berupaya menekan tingkat polusi udara di Kota Pahlawan dengan membangun ruang terbuka hijau (RTH) dan terus menanam pohon mangrove.

Menurut Risma, upaya penanaman pohon terus-menerus juga sebagai penyeimbang dengan banyaknya kendaraan. Sebab saat ini, Surabaya merupakan kota terbesar dan dengan kepemilikan kendaraan terbanyak kedua setelah Jakarta.

"(Penghijauan) bukan soal bikin indah kota saja," tegas Risma.

Sebagai informasi Risma membangun 453 taman di seantero Surabaya. Dia menyebut taman dan pepohonan itu tak masalah bila harus membuat wajah Ibu Kota Jawa Timur itu bak hutan.

Yang penting, kata Risma, pepohonan dan taman tersebut bisa menjadi penyaring udara dari polusi jalanan dan lingkungan sehingga tak masuk ke permukiman.

"(Polusi) itu bahaya. Bisa pengaruhi kecerdasan anak," ungkap Risma.

Terus menyeru...

Film Green Religion yang dirilis Adi Putra kala usianya baru genap 18 tahun pada 2007 juga menyampaikan pesan yang tak kalah pentingnya mengenai peran pemuka agama untuk menekan dampak global warming.

"Seandainya para pemuka agama terus menyeru jutaan umatnya untuk sadar akan bahaya global warming...."

Pesan penting ini sengaja diakhir dengan tanda tanya yang dimaksudkan sebagai bahan renungan bersama.

"Bagaimana masa depan Bumi?"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com