Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kafenya di Bintaro Diamuk Massa, Pemilik Sebut Peristiwa Terjadi karena Salah Paham

Kompas.com - 21/08/2019, 13:50 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Belum lama ini video dengan suasana perusakan sebuah kafe di kawasan Bintaro Sektor 9, Tangerang Selatan, beredar.

Namun, perusakan tersebut bukan karena aksi penyerangan yang kabarnya dilakukan oleh oknum ormas.

Hal tersebut dikatakan oleh pemilik kafe tersebut, Ari Krismono pada Rabu (21/8/2019). Ditemui di kafenya, Ari menyebut pemecahan kaca terjadi karena salah paham.

"Kami coba cek beberapa dan sambungin ke kejadian-kejadiannya. Kami dapatkan, memang salah sasaran saja. Karena mereka ada permasalahan di luar sepertinya mencari seseorang dan mereka menduga orang ini ngumpet di kafe kami," kata Ari.

Baca juga: Pelaku Pelecehan Seksual di Bintaro Diduga Kabur ke Luar Jakarta

Sebelum terjadi di kafe milik Ari, keributan sudah terdengar berada di belakang. Namun, Ari yang mengaku sudah biasa dengan keadaan tersebut di kawasan itu tak menduga bahwa massa akan datang.

"Sepertinya awalnya itu ribut di belakang. Saya pikir paling biasa keributan di jalan, malah justru kami kaget (massa) ke sini. Kejadian cepat sekali," ujarnya.

Menurut Ari, massa yang berjumlah lebih dari 15 orang itu langsung masuk dengan paksa. Dengan berbekal senjata tumpul dan sajam, massa langsung merusak kafe dengan memecahkan kaca hingga merusak meja.

Bahkan satu karyawan wanita kafe tersebut mengalami luka karena terpukul dan terkena serpihan kaca.

"Mungkin karena takut itu karyawan saya tutup pintu. Mungkin karena itu kacanya dipecahin. Tapi sih tidak apa-apa, sudah kerja lagi anaknya. Ya intinya bukan penyerang, cuma salah sasaran aja. Sudah kami klarifikasi juga di Instagram kami. Kaca yang pecah juga sudah tutup sementara," tutupnya.

Baca juga: Sepekan Buron, Pelaku Pelecehan di Bintaro Masih Belum Ditemukan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com