Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengeroyokan Siswi di Bekasi oleh Alumnus, Dituduh Merusak Rumah Tangga dan Terus Diteror

Kompas.com - 22/08/2019, 06:38 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Rumah tangga yang dimaksud adalah hubungan asmara antara D dan pacarnya. GL membantah tuduhan bahwa ia menghancurkan "rumah tangga" D.

"Cowoknya D minta nomor WhatsApp saya di Facebook, tapi enggak saya kasih. Mungkin D cemburu itu," ujarnya.

Sehari setelah pengeroyokan itu, GL emoh sekolah. Keesokan harinya, GL terpaksa bersekolah karena ada hajatan lomba 17-an. Di sekolah, ia dikuntit oleh A, kakak kelasnya.

"Diikutin waktu masuk hari Jumat sama si A, kakak kelas. Diikutin saja gitu, mungkin biar enggak lapor guru," ujar GL.

Pada Selasa (21/8/2019) kemarin, D memberondong chat ke nomor WhatsApp GL, tetapi menggunakan akun milik P, teman D yang juga mengeroyok GL pekan lalu dan merekam aksi pengeroyokan itu.

Dalam chat tersebut, D menanyakan posisi GL dan alasan pelaporan kasus ini ke polisi.

"Kan masalah sudah selesai. Gue bisa juga ya nuntut lo karena lo udah hancurin rumah tangga gue. Mau lo apa? Mau damai apa gimana?" tulis D dalam chat yang ditunjukkan GL kepada wartawan di kediamannya.

Dibayangi trauma dan takut akan dikeroyok lagi, GL memutuskan mendekam di rumah. Ia juga ogah keluar rumah karena alasan yang sama meskipun guru sekolahnya telah datang ke rumah dan membujuknya agar bersekolah kembali.

Baca juga: Pengeroyok Siswi Baru di Bekasi Masih Teror dan Ancam Korbannya

"Takut diincar lagi. Masih seringlah (teringat pengeroyokan)," kata GL.

Orangtua GL juga menyampaikan hal sama. GL disebut sulit tidur dan kerap mengigau.

"Tidur juga enggak tidur semalaman. Dia suka mengigau, minta ampun, minta tolong," ucap Ali.

Kini, GL belum memutuskan akan bersekolah lagi atau tidak dalam waktu dekat. Namun, ia berpikir untuk pindah sekolah seandainya bersekolah lagi. Ayahnya juga tak memaksanya cepat-cepat sekolah.

"Mungkin kayaknya pindah sih, trauma. Tergantung anaknya, sih," ujar Ali.

Pihak keluarga menutup penyelesaian secara kekeluargaan dan menyerahkan sepenuhnya masalah ini kepada kepolisian.

Sementara itu, pihak sekolah yang sempat ditemui Kompas.com saat menjenguk GL di kediamannya belum mau memberikan keterangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com