Rumah tangga yang dimaksud adalah hubungan asmara antara D dan pacarnya. GL membantah tuduhan bahwa ia menghancurkan "rumah tangga" D.
"Cowoknya D minta nomor WhatsApp saya di Facebook, tapi enggak saya kasih. Mungkin D cemburu itu," ujarnya.
Sehari setelah pengeroyokan itu, GL emoh sekolah. Keesokan harinya, GL terpaksa bersekolah karena ada hajatan lomba 17-an. Di sekolah, ia dikuntit oleh A, kakak kelasnya.
"Diikutin waktu masuk hari Jumat sama si A, kakak kelas. Diikutin saja gitu, mungkin biar enggak lapor guru," ujar GL.
Pada Selasa (21/8/2019) kemarin, D memberondong chat ke nomor WhatsApp GL, tetapi menggunakan akun milik P, teman D yang juga mengeroyok GL pekan lalu dan merekam aksi pengeroyokan itu.
Dalam chat tersebut, D menanyakan posisi GL dan alasan pelaporan kasus ini ke polisi.
"Kan masalah sudah selesai. Gue bisa juga ya nuntut lo karena lo udah hancurin rumah tangga gue. Mau lo apa? Mau damai apa gimana?" tulis D dalam chat yang ditunjukkan GL kepada wartawan di kediamannya.
Dibayangi trauma dan takut akan dikeroyok lagi, GL memutuskan mendekam di rumah. Ia juga ogah keluar rumah karena alasan yang sama meskipun guru sekolahnya telah datang ke rumah dan membujuknya agar bersekolah kembali.
Baca juga: Pengeroyok Siswi Baru di Bekasi Masih Teror dan Ancam Korbannya
"Takut diincar lagi. Masih seringlah (teringat pengeroyokan)," kata GL.
Orangtua GL juga menyampaikan hal sama. GL disebut sulit tidur dan kerap mengigau.
"Tidur juga enggak tidur semalaman. Dia suka mengigau, minta ampun, minta tolong," ucap Ali.
Kini, GL belum memutuskan akan bersekolah lagi atau tidak dalam waktu dekat. Namun, ia berpikir untuk pindah sekolah seandainya bersekolah lagi. Ayahnya juga tak memaksanya cepat-cepat sekolah.
"Mungkin kayaknya pindah sih, trauma. Tergantung anaknya, sih," ujar Ali.
Pihak keluarga menutup penyelesaian secara kekeluargaan dan menyerahkan sepenuhnya masalah ini kepada kepolisian.
Sementara itu, pihak sekolah yang sempat ditemui Kompas.com saat menjenguk GL di kediamannya belum mau memberikan keterangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.