Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerkosaan di Tangerang, Pakai Modus Beri Miras dan Gilir Korban

Kompas.com - 22/08/2019, 08:05 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com — Dengan tangan terborgol, A (19), R (18), RS (19), dan H (24) digelandang ke Polres Tangerang Selatan, Rabu (21/8/2019).

Mereka baru saja ditangkap setelah memerkosa korban berinisial AD dan D di lokasi yang sama di Apartemen Paragon, Kabupaten Tangerang.

Keempat pelaku memiliki kasus yang berbeda. Ketiga pelaku A , R , dan RS memerkosa D secara bergiliran.

Adapun H melakukan seorang diri terhadap D, teman seprofesi sebagai penjaga konter HP. Namun, dari kedua kasus tersebut, mereka masing-masing memiliki modus sama.

Kapolres Tangerang Selatan AKBP Ferdy Irawan mengatakan, sebelum melakukan aksi biadab para pelaku terlebih dahulu mengajak korban jalan-jalan.

Berbagai alasan diberikan para pelaku, mulai dengan dalih bertemu bos hingga menemani mencari kontrakan.

"Korban AD awalnya memang sudah kenal lama dengan tersangka A. Tersangka A ini yang jemput korban. Alasannya korban menemaninya untuk bertemu bosnya. Dan pelaku justru dibawa ke hotel yang sudah ada dua temannya, tersangka R dan RS," kata Ferdy.

Baca juga: Polisi Tangkap Empat Pelaku Pemerkosaan di Tangerang

Berbeda dengan tersangka H yang melakukan perbuatan keji setelah menyetujui permintaan korban untuk minta diantarkan mencari kontrakan.

"H ini awalnya diminta untuk mencari sebuah kontrakan sama korban D, tapi malah diajak jalan menggunakan mobil," kata Ferdy.

Diberi minuman keras

Setelah mengajak jalan-jalan, para pelaku memberikan minuman keras kepada korban. Tersangka A yang saat itu sudah menyewa kamar di Apartemen Paragon, Kabupaten Tangerang, langsung mengajak korban AD.

Di sana sudah ada R dan RS. Saat itulah A memberikan AD minuman keras hingga tak sadarkan diri.

"Setelah tidak sadar, pelaku A langsung melakukan pemerkosaan. Setelah pelaku A dilanjut dua temannya," papar Ferdy.

H juga memberikan minuman keras kepada D.

Namun, kali ini H memberikan minuman keras di tengah jalan saat proses mencari kontrakan.

"Pelaku H ini membawa mobil. Dia memberikan minuman di tengah jalan. Setelah tidak sadar, baru diajak ke apartemen yang menyerupai hotel itu," katanya.

Miras disebut penafsu makan 

Dalam memberikan minuman keras kepada D, pelaku H memberikan beribu alasan.

H memaksa korban dengan dalih minuman yang diberikan dapat menambah berat badan hingga bisa menambah nafsu makan.

Baca juga: Pemerkosa Rayu Korban dengan Miras yang Disebut Penambah Nafsu Makan

"Pelaku H mengajak korban untuk minum minuman keras jenis soju. Alasannya minuman tersebut bagus untuk menggemukkan badan dan menambah nafsu makan," kata Ferdy.

Tak lama menenggak minuman tersebut, D tidak sadarkan diri. Pelaku H yang melihat korban sudah tak berdaya langsung memesan kamar di Apartemen Paragon, Kabupaten Tangerang, pada pukul 11.30 WIB.

Setibanya di apartemen tersebut, pelaku H langsung merangkul korban D ke kamar. Saat itulah H langsung melakukan pemerkosaan terhadap korban.

"Ini kami ketahui setelah memeriksa barang bukti CCTV yang gambarnya terlihat pelaku H dan D masuk bersama. H menggendong D yang sudah tidak berdaya," katanya.

Polisi minta apartemen perketat keamanan

Setelah maraknya kasus asusila di Apartemen Paragon, Kabupaten Tangerang, Ferdy mengimbau pemilik untuk memperketat keamanan penyewa. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya tindakan asusila.

"Pihak pengelola apartemen atau hotel agar lebih mengetatkan keamanan. Jangan sampai tempat tersebut dijadikan tempat melakukan tindakan asusila," kata Ferdy di Polres Tangsel, Rabu (21/8/2019).

Peningkatan keamanan yang dimaksud Ferdy seperti dengan melakukan pengawasan terhadap penyewa. Menurutnya, cara tersebut akan meminimalkan tindakan asusila.

"Jadi kembali pengawasan dan lebih mengecek apabila ada hal-hal yang mencurigakan atau tidak," paparnya.

Menurut Ferdy, peningkatan ini setelah adanya kasus asusila yang terjadi di Apartemen Paragon, Kabupaten Tangerang, dua minggu terkahir.

Hampir sebagian besar kamar dari apartemen tersebut dapat disewakan dengan mudah.

"Apartemen ini sebagaian besar bisa disewakan sehingga mudah bagi para pelaku untuk menyewa kamar untuk melakukan hal-hal berkaitan dengan asusila," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com