Pemprov DKI sendiri sudah mencari bantuan dan sponsor dari perusahaan maupun institusi lain untuk bisa menunjang bantuan bagi pencara suaka.
Baca juga: Bantuan Makanan bagi Pencari Suaka Dihentikan Mulai Hari Ini
"Mungkin pertama makanan, sebenarnya kami mencari bantuan-bantuan dari para dermawan seperti Mayapada untuk bisa membantu, tapi ternyata mereka terbatas juga. Jadi kegiatan ini dihentikan karena bantuan sudah mulai kosong," kata dia.
Selain makanan, bantuan dan fasilitas kesehatan serta air minum kepada para pencari suaka juga perlahan dihentikan.
"Setelah tanggal 21 Agustus itu bukan makanan saja yang dihentikan, mungkin fasilitas kesehatan. Ya itu kesehatan, air bersih," ucap Taufan.
Selanjutnya, mulai 21 hingga 31 Agustus 2019 para pencari suaka akan disosialisasikan untuk meninggalkan eks Gedung Kodim.
"Pelan-pelan kami sosialisasi kepada mereka bahwa setelah bantuan dihentikan, silakan Anda keluar," ujarnya.
Setelah tak lagi menempati eks Gedung Kodim, nasib pencari suaka mungkin tak memiliki kepastian.
Hal ini lantaran UNHCR dan IOM pun mengaku tak bisa banyak membantu.
Senior Protection Officer UNHCR di Indonesia Julia Zaykowski mengungkapkan, pihaknya saat ini sudah tak mendistribusi makanan untuk para pencari suaka.
Hal itu diungkapkan Julia saat rapat pembahasan masalah pengungsi di lantai 10 Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (21/8/2019).
"Sehubungan dengan distribusi makanan berakhir, kami tidak memiliki sumber lagi untuk mendistribusikan makanan," ucap Zaykowski.
Soal para pencari suaka yang tak bisa lagi menempati gedung itu, UNHCR berjanji akan menginformasikan kepada para pencari suaka.
Baca juga: UNHCR dan IOM Mengaku Tak Bisa Banyak Bantu Pencari Suaka
"Kami mengerti dan memahami pemerintah harus menutup tanggal 31 nanti. Kami sudah menginformasikan bahwa fasilitas akan ditutup per 31 (Agustus) dan kami tetap mengharapkan pemerintah menginformasikan ke mereka," kata dia.
Sementara itu Chief Migration Health Physician IOM di Indonesia Wali Raz Mohammad juga menyatakan bahwa IOM pun memiliki keterbatasan untuk membantu para pencari suaka.
Padahal pihaknya sudah meminta bantuan dari beberapa kedutaan besar untuk membantu tetapi tidak mendapatkan respons.
"Kami juga memiliki keterbatasan. Dari beberapa kedutaan kami belum mendapatkan tanggapan. Kami tidak optimis bahwa akan mendapat respons positif," kata Wali Raz.
Ia tak yakin IOM bisa membantu para pengungsi mengingat IOM juga mengurusi bidang lain.
"Kami akan berusaha tapi kami bukan saja membantu permasalahan pengungsi tapi juga bekerja di bidang lain seperti pelatihan dan lain-lain. Dan mungkin tidak akan berlangsung selamanya," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.