JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus pemberian obat kedaluwarsa oleh Puskesmas Kelurahan Kamal Muara kepada ibu hamil terus berlanjut. Pada Rabu (21/8/2019), polisi mengagendakan pemeriksaan terhadap korban Novi Sri Wahyuni (21).
Namun saat hendak dilakukan pemeriksaan, muncul korban baru yang mengaku juga diberi obat kedaluwarsa yang sama oleh Puskesmas Kelurahan Kamal Muara.
Korban itu bernama Winda Dwi Lestari (23) seorang ibu hamil yang juga warga Kelurahan Kamal Muara.
Obat Kedaluwarsa yang ia dapatkan adalah vitamin B6. Obat itu ia dapatkan ketika kontrol kandungannya pada 29 Juli 2019 lalu.
Suami Winda, Hendi Wijaya (26) mengatakan mereka baru menyadari bahwa obat yang dikonsumsi istrinya kedaluwarsa setelah melihat pemberitaan kasus Novi di media massa.
"Karena baru tahu semalam di berita-berita. Saya habis magrib baca berita baru cek. Saya cek ternyata benar berita ini," kata Hendi di Mapolsek Metro Penjaringan, Rabu (12/8/2019).
Kurang lebih istrinya telah mengkonsumsi 15 butir dari tiga strip vitamin B6 kedaluwarsa yang diberikan pihak puskesmas.
Baca juga: Mari Bantu Ibu Hamil Korban Obat Kedaluwarsa Puskesmas
"Gejalanya yang dirasain lemah, pusing, muntah-muntah gitu. Kan saya kira itu bawaan orok jadi saya enggak tahu lagi. Tapi setelah periksa obat inilah pengaruhnya," ucapnya.
Kuasa hukum Winda dan Novi, Pius Situmorang mengatakan ibu hamil kedua yang menjadi korban obat kedaluwarsa oleh Puskesmas Kamal Muara dijadikan saksi oleh penyidik.
"Jadi kita sampaikan ke penyidik ya ada korban kedua terkait obat kedaluwarsa ini, jadi dari penyidik dikatakan bahwa karena kasusnya sama, tempatnya juga sama, itu dianggap sebagai kasus yang sama jadi tidak perlu dilakukan pelaporan," ujar Pius
Hal itu juga dibenarkan oleh Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Budhi Herdi Susianto saat ditanyai wartawan di kantornya.
Pius mengatakan dengan hadirnya korban baru ini, pihaknya menduga bahwa ada faktor kesengajaan yang dilakukan oleh pihak puskesmas terkait kasus ini.
"Ya kalau kita melihat ini sudah pasti bahwa ada unsur indikasi kesengajaan," ujarnya.
Baca juga: Ibu Hamil Lain yang Juga Jadi Korban Obat Kedaluwarsa di Kamal Muara Berstatus Saksi
"Kita melihat di beberapa media kepala puskesmas selalu membantah bahwa ini terjadi kesalahannya pada hari itu saja, dianggap ini hanya keselip," ujar Pius.
Ungkapan yang dimaksud Pius adalah perkataan dari Dr. Agus Arianto Haryoso, Kepala Puskesmas Penjaringan, yang membawahi Puskesmas Kamal Muara kepada wartawan Jumat (16/8/2019) lalu.
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.