Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Obat Kedaluwarsa kepada Ibu Hamil, YLKKI Sebut Mencederai Visi Misi Jokowi

Kompas.com - 22/08/2019, 15:31 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Perlindungan Konsumen Kesehatan Indonesia (YPKKI) mengatakan peristiwa pemberian obat kedaluwarsa oleh Puskesas Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara kepada dua orang ibu hamil menciderai visi misi Presiden Joko Widodo

"Kalau sesuai dengan visi misi Pak Presiden kemaren kan 1000 hari dari dalam kandungan sampai setelah lahir kan itu kan generasi emasnya Indonesia," kata Ketua YPKKI Dr. Marius Widjajarta saat dihubungi Kompas.com Kamis (22/8/2019).

Marius mengatakan pemberian obat kedaluwarsa kepada ibu hamil merupakan sesuatu yang fatal bagi tempat pelayanan kesehatan seperti Puskesmas. Apalagi, dalam kasus ini yang menjadi korban adalah ibu hamil.

Baca juga: Ibu Hamil Lain yang Juga Jadi Korban Obat Kedaluwarsa di Kamal Muara Berstatus Saksi

Ia menegaskan meski obat yang dikonsumsi berupa vitamin yang kedaluwarsa, tentunya ada potensi obat tersebut menjadi racun di tubuh si ibu hamil.

Disebutkannya pula bahwa reaksi yang timbul dari mengkonsumsi obat kedaluwarsa bisa bermacam-macam.

"Itu bisa reaksi langsung, bisa juga beberapa saat kemudian ya kan. Dia biada kalau reaksi langsung (berupa) diare, muntah. Tapi kalau efek tidak langsung bisa ke organ, kita enggak tahu itu bisa beberapa saat kemudian," tuturnya.

Marius juga mengatakan, kepala Puskesmas harus turut bertanggung jawab dalam kasus ini. Menurutn dia, kepala Puskesmas harus mengetahui kondisi seluruh stok obat yang ada.

Baca juga: Fakta Baru Kasus Obat Kedaluwarsa, Munculnya Korban Lain dan Dugaan Kesengajaan

"Kalau apoteker kan tanggung jawab tapi kalau kepala kan dia semua itu, obat itu kan harus dilihat sebelum diberikan ke pasien. Dilihat dulu mereknya isinya masih bagus atau sudah jelek," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan dua orang ibu hamil di Kelurahan Kamal Muara mendapatkan obat vitamin B6 yang sudah kedaluwarsa sejak bulan April 2019 lalu.

Korban pertama bernama Novi Sri Wahyuni (21) yang mendapat obat kedaluwarsa saat mengontrol kandungannya pada Selasa (13/8/2019) lalu. Ia sempat mengonsumsi dua butir obat kedaluwarsa itu sebelum akhirnya tahu bahwa vitamin itu kedaluwarsa.

Ia lantas melaporkan hal tersebut ke Mapolsek Metro Penjaringan, Jakarta Utara.

Baca juga: Derita Keluarga Korban Obat Kedaluwarsa: Istri Sakit, Suami Dipecat, hingga Belum Bayar Kontrakan

Santer pemberitaan mengenai Novi, seorang warga Kamal Muara lainnya bernama Winda Dwi Lestari (23) mengecek obat yang didapatnya dari Puskesmas yang sama. Ternyata obat yang sudah 15 butir ia konsumsi tersebut juga sudah kedaluwarsa.

Suami Winda, Hendi Wijaya kemudian ikur melaporkan hal tersebut ke Polisi pada Rabu (21/8/2019).

Saat ini Polisi telah memeriksa sejumlah saksi baik dari pihak korban maupun Puskesmas. Polisi juha sudah menyita barang bukti berupa sisa obat yang didapatkan kedua ibu hamil tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com