Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Gus In Ciptakan Alat Pengubah Kresek Jadi Konblok di Bank Sampah Koja

Kompas.com - 23/08/2019, 17:19 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAs.com - Bank Sampah Majelis Taklim Kecamatan Koja, Jakarta Utara berinovasi menciptakan alat yang bisa mengubah kantong kresek menjadi konblok.

Gus In, pengelola Bank Sampah Majelis Taklim Kecamatan Koja itu mengatakan ide pembuatan teknologi ini berawal dari fenomena penemuan ikan paus yang mati. Ikan paus itu memakan sampah plastik di lautan hingga membuatnya mati.

Fenomena itu lantas menjadi perbincangan para nasabah Bank Sampah Majelis Taklim Koja dalam suatu forum pengajian rutin mereka.

"Jadi ibu-ibu itu banyak kantong kresek yang dibuang. Dia bilang bagaimana caranya kantong kresek ini jadi ekonomis," kata Gus In di lokasi Bank Sampah yang ada di Kantor Kecamatan, Koja, Jakarta Utara, Jumat (23/8/2019).

Baca juga: Bank Sampah di Koja Hadiahkan Nasabah Liburan ke Luar Negeri, Apa Syaratnya?

Dari forum tersebut, Gus In teringat bahwa ia pernah melihat sebuah video tentang sampah kantong plastik bisa diolah menjadi konblok.

Selama enam bulan, Gus In mencoba berinovasi hingga akhirnya tercipta alat pembuat konblok dari kantong kresek tersebut.

Bermodalkan uang Rp 8 juta, ia membuat alat pengolah kantong kresek menjadi konblok tersebut di kawasan Tangerang bersama dengan rekan-rekannya.

"Biaya produksi alat itupun dari hasil penjualan sampah di bank sampah ini. Jadi semuanya dari sampah lah," kata dia.

Baca juga: Susahnya Menyentuh Orang Kaya untuk Berpartisipasi Ikut Bank Sampah

Cara kerja

Gus In menunjukkan cara kerja dari teknologi yang ia ciptakan tersebut.

Pertama-tama, kata dia, kumpulkan sektar 2,5 kilogram sampah plastik yang akan diolah sebagai konblok.

"Jadi plastik ya tidak dipilah lagi, tapi tetap dibersihkan. Kemudian langsung dibakar," kata Gus In.

Sampah plastik itu dimasukan ke dalam sebuah panci alumunium. Lalu sampah plastik itu dipanaskan dengan suhu 400 derajat celcius sampai plastik itu lumer dan hancur.

Gus In, pengelola Bank Sampah Majelis Taklim Kecamatan Koja yang menciptakan alat pengolah kresek Menjadi KonblokKOMPAS.COM/JIMMY RAMADHAN AZHARI Gus In, pengelola Bank Sampah Majelis Taklim Kecamatan Koja yang menciptakan alat pengolah kresek Menjadi Konblok

Plastik yang sudah berbentuk cairan kental kemudian dituangkan ke cetakan yang ada disamping panci hingga penuh lalu di press selama 20 menit.

"Setelah itu langsung dikeluarkan dan didinginkan dengan air," ucapnya.

Adapun konblok itu didesain Gus In dengan tiga buah lubang sebagai tempat resapan air apabila terjadi hujan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com