Pada contoh konblok jadi yang diperlihatkan Gus In kepada wartawan, terlihat konblok itu bewarna hitam pekat seperti plastik kresek. Namun, nantinya konblok itu bisa diberi pewarna plastik saat pengepresan.
Wakil Walikota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim mengapresiasi bentuk inovasi yang dilakukan oleh Gus In.
Namun masih ada beberapa hal yang perlu dievaluasi terkait alat yang diciptakan oleh pengeloka bank sampah Kecamatan Koja tersebut.
"Setiap pemanasan kan ada keluarannya berupa asap, nah itu akan dipakai filter udara," ujar Ali saat meninjau inovasi tersebut.
Selain itu, ia menyarankan agar Gus In mengukur kekuatan dari konblok daur ulang tersebut dan menghitung berapa waktu serta biaya yang dibutuhkan dalam memproduksi konblok.
"Yang penting kita maksimalkan dulu prosesnya, karena ini kan satu inovasi. Inovasi ini prosesnya kita maksimalkan betul-betul, nanti kalau sudah oke saya kira rnggak menutup kemungkinan jadi percontohan," ujarnya.
Ia berharap dengan adanya alat pengolahan sampah ini bisa sedikit menjadi solusi akan permasalahan sampah di Jakarta.
Inovasi yang dilakukan Gus In ini langsung menarik beberapa perusahaan untuk menggunakan konblok dari kantong kresek tersebut.
Namun, alat ini masih dalam pengembangan dengan pembinaan daru Pos Pelayanan Teknologi (Posyantek) Kecamatan Koja di bawahnaungan Suku Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (Sudin PPAPP) Jakarta Utara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.