Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Periksa 2 Bidan yang Rawat Ibu Hamil Korban Obat Kedaluwarsa

Kompas.com - 23/08/2019, 20:27 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan, pihaknya, Jumat (23/8/2019) ini, memeriksa dua saksi terkait kasus obat Kedaluwarsa di Puskesmas Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara.

Dua orang yang diperiksa adalah bidan yang merawat Novi Sri Wahyuni (21), salah seorang ibu hamil yang jadi korban obat kedaluwarsa tersebut.

"Hari ini kami melakukan pemeriksaan ke bidan Dian, bidan (Puskesmas) yang selama ini menangani saudari Novi dan bidan tersebut yang juga memberikan resep yang akhirnya ke tangan apoteker," kata Budhi.

Baca juga: Ini yang Harus Anda Lakukan terhadap Obat Kedaluwarsa

Kepada polisi, bidan tersebut menceritakan bagaimana selama ini ia menangani Novi yang menjadi pasien di Puskesmas Kamal Muara.

Bidan itu mengaku, dialah yang menuliskan resep obat yang harus di konsumsi Novi sebelum ditebus ke HAR, apoteker Puskesmas Kelurahan Kamal Muara.

"Setelah itu kami juga memeriksa bidan yang bertugas memeriksa kondisi korban pasca-dia mengonsumsi obat yang diduga kedaluwarsa tersebut, yaitu dari RS Ibu dan Anak," ucapnya.

Saat ini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan rumah sakit terkait pengaruh obat kedaluwarsa itu terhadap janin Novi dan ibu hamil lainnya yaitu Winda Dwi Lestari.

Hingga saat ini polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus itu.

Novi dan Winda mendapat obat vitamin B6 yang sudah kedaluwarsa sejak April 2019 lalu saat berobat di Puskemas Kamal Muara.

Kedua ibu hamil tersebut mengaku mengalami gejala pusing, mual, hingga muntah saat mengonsumsi obat kedaluwarsa tersebut.

Baca juga: Ibu Hamil Diberi Obat Kedaluwarsa, Anies Janji Pantau Kondisi Korban

Novi kemudian melaporkan hal tersebut ke Mapolsek Metro Penjaringan, Jakarta Utara pada Kamis lalu.

Korban kedua yaitu Winda, juga melaporkan hal tersebut pada Rabu lalu. Karena kasusnya sama, oleh polisi Winda dijadikan sebagai saksi untuk kasus Novi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com