Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Program Hapus Tato Gratis Jembatan bagi Anak Punk agar Diterima Masyarakat"

Kompas.com - 24/08/2019, 18:16 WIB
Walda Marison,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Founder dari Tasawuf Underground, Halim Ambiya sangat mengapresiasi antusias anak punk jalanan dalam acara hapus tato gratis yang diselenggarakan pihaknya dengan Islamic Medical Service (IMS) di kolong jembatan Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (24/8/2019).

Acara yang diperuntukkan bagi anak punk jalanan yang ingin menghapus tato ini dinilai sebagai jembatan antara mereka dengan masyarakat luas.

"Sebetulnya acara hapus tato ini bisa menjembatani persahabatan antara anak punk, anak jalanan dengan dunia luar masyarakat luas. Sampai saat ini yang terdaftar sudah 200-an," ucap dia saat ditemui di lokasi penghapusan tato.

Hal tersebut bukan tanpa alasan. Banyak dari mereka tidak diterima masyarakat karena tubuhnya yang dipenuhi tato.

Dengan program hapus tato ini, mereka bisa membuka kesempatan baru untuk memulai hidup sehingga bisa diterima masyarakat.

"Program hapus tato ini adalah untuk merangkul dan untuk merekrut meyakinkan mereka untuk menemukan jalan pulang dengan membersihkan jiwa dan raganya, raganya yang masih punya tato bersihkan, jiwanya yang masih terombang ambing, kita bantu," kata dia.

Dia mengatakan, program ini hanya dikhususkan untuk anak-anak jalanan yang tergabung dalam kegiatan Tasawuf Underground. 

Namun jika orang lain ingin mengikuti program ini, mereka bisa mendaftar untuk bergabung dengan komunitas Tasawuf Underground.

Salah satu kegiatan rutin Tasawuf Underground adalah mengajak anak-anak jalanan dalam pengajian di kolong jembatan Tebet setiap Sabtu dan Minggu.

"Boleh silahkan asalkan dia dari kalangan tidak mampu lalu mau ikut dalam pemberdayaan kita. Intinya gitu. Bahkan ini bukan hanya yang Muslim, non Muslim pun silahkan ada beberapa yang sudah karena ini program kemanusiaan," ucap dia.

Lebih lanjut, program digelar tidak hanya di kolong jembatan Tebet tapi juga di beberapa tempat lain yang berkerja sama dengan Tasawuf Underground.

Bagi warga yang ingin mengetahui jadwal penghapusan tato beserta wilayahnya dapat melihat akun Instagram @tasawufundergeound.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com