Dia juga mengusulkan Pemprov DKI menggelar focus grup discussion (FGD) dengan pihak yang punya keahlian soal terumbu karang dan membuat standard operating procedure (SOP) pembuatan lansekap atau instalasi.
Suzi sendiri membantah bahwa bahan material instalasi gabion adalah batu karang. Menurut dia, batu yang mereka gunakan adalah batu gamping.
"Menanggapi informasi selama beberapa hari ini viral penggunaan terumbu karang di instalasi gabion, saya nyatakan itu tidak benar. Yang kami gunakan adalah batu gamping," kata Suzi, Minggu kemarin.
Menurut Suzi, Dinas Kehutanan mengetahui bahwa itu batu gamping setelah berdiskusi dan berkoordinasi dengan geolog dan akademisi dari Universitas Indonesia (UI).
Dosen Geologi FMIPA UI Asri Oktavioni menjelaskan, batu yang digunakan dalam instalasi gabion bukan batu karang melainkan batu gamping.
Baca juga: Material Instalasi Gabion di Bundaran HI dari Batu Gamping
Menurut Asri, batu gamping adalah terumbu karang yang jutaan tahun lalu ada di laut, kemudian mati dan mengalami proses geologi yang disebut mineralisasi dan kristalisasi.
"Posisinya pun sekarang bukan di pantai, tapi di gunung. Kalau tahu penambangan di Tuban, di Lamongan, di Gresik (Jawa Timur), nah itu dia pemanfaatannya seperti itu," kata Asri.
Batu gamping, lanjut Asri, biasa dipakai untuk keramik dan dinding mal atau hotel. Namun, ukurannya lebih kecil.
Dia menyebut penggunaan batu gamping tidak melanggar aturan konservasi terumbu karang.
"Enggak ada melanggar konvervasi atau melanggar ekosistem dan segala macam. Jadi ini batu biasa yang sangat-sangat umum didapatkan di toko batuanlah," ujar Asri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.