Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awan, Petugas PPSU yang Menikahi Wanita Austria Sempat Tidak Diterima Mertua

Kompas.com - 29/08/2019, 19:03 WIB
Dean Pahrevi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perjuangan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Pondok Labu, Bambang Irawan (28), yang menikah dengan wanita asal Austria bernama Arzum Balli (26) tidak berjalan mulus begitu saja.

Awan, sapaan akrab Bambang, mengatakan bahwa hubungan percintaannya dengan Arzum sempat tidak direstui sang mertua.

Hal itu dikarena pengalaman Arzum yang sebelumnya sudah pernah menikah dengan pria asal Indonesia, namun kandas di tengah jalan.

"Awalnya mertua enggak terima, enggak suka lah, gitu. Karena mantan suaminya istri saya itu orang Indonesia. Jadi dia (Arzum) itu kan pertama datang ke Indonesia umur 15 atau 16 tahun gitu terus pacaran sama orang Indonesia," kata Awan kepada Kompas.com, Kamis (29/8/2019).

Awan bercerita, selama Arzum berhubungan dengan mantan suaminya di Indonesia, ia mendapat masalah karena melebihi izin tinggal di Indonesia selama sekitar empat bulan.

Hal itu membuat Arzum dihubungi pihak imigrasi dan terpaksa kembali ke Austria.

Kemudian Arzum pun menikah dengan mantan suaminya itu. Namun, hubungan keduanya tak berlangsung lama dan bercerai.

Baca juga: Kisah Awan Petugas PPSU Menikahi Perempuan Austria

"Dulu dia pacaran sama mantan suaminya di sini sampai overstay empat bulan sampai mau dideportasi dan selama itu dia telantar di sini," ujar awan.

"Akhirnya dia balik ke Austria dan menikah dengan mantan suaminya di sana, enggak lama cerai. Mertua saya enggak sukanya itu, karena istri saya enggak diurus, ditelantarin sama mantan suaminya," sambungnya.

Kemudian, komunikasi yang cukup intens dengan sang mertua membuat Awan akhirnya direstui berhubungan dengan Arzum.

Hal itu tak lepas dari peran Arzum yang ikut berupaya menyakinkan orangtuanya bahwa Awan adalah pria yang baik.

"Ngeyakinin mertua ya setelah tahu kalau saya bekerja sebagai PPSU pekerja keras. Kan dia (mertua) suka lihat saya kalau saya kerja di saluran kalau mantan suaminya dulu enggak mau kerja. Ya sekaligus dibantu istri ngenalin saya ke orangtuanya," ujar Awan.

Kisah cinta Awan dan Arzum sendiri berawal dari aplikasi bernyanyi media sosial. Mereka bertemu di media sosial itu pada pertengahan 2016 dan saling berkenalan.

Pada November 2016, tanpa diduga Arzum menyatakan cintanya lebih dulu kepada Awan.

Baca juga: Orangtua Sempat Tak Percaya Awan Petugas PPSU Pacaran dengan Perempuan Austria

Menurut Awan, Arzum suka dengan dirinya karena ketulusan yang terlihat dari kepribadiannya.

Mereka pun terus menjalin hubungan spesial selama sekitar tiga tahun hingga pada 18 Agustus 2019, keduanya melangsungkan pernikahan di kediaman Awan.

Kini Arzum tengah berada di Austria untuk mengurusi anak dari pernikahan sebelumnya. Awan pun berencana akan menyusul Arzum ke Austria guna mencari pekerjaan di sana untuk mengumpulkan modal demi tinggal bersama keluarga barunya itu di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com