Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Ceceran Obat Serangga di Rumah Korban yang Jenazahnya Terbakar dalam Mobil

Kompas.com - 29/08/2019, 21:35 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terungkap fakta baru terkait tewasnya Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54), dan anak kandungnya M Adi Pradana alias Dana (23).

Ayah dan anak itu dibunuh di rumahnya sendiri di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Jumat (23/8/2019). Keesokan harinya, rumah tersebut dikabarkan terbakar di bagian lantai dua.

Kepala Regu Sektor 1 Lebak Bulus Andono Madya Sarwono yang melakukan pemadaman mengaku mencium bau bensin di halaman rumah.

Setelah itu, dia masuk melalui garasi rumah yang tidak terkunci. Ketika di dalam rumah, tim pemadam kebakaran yang dipimpin Andono melihat ceceran obat pembasmi serangga di lantai.

"Nah terus temen juga lihat ada ceceran kayak Baygon di dalam rumah itu," kata dia saat dihubungi, Kamis (29/8/2019).

Petugas pemadam kebakaran langsung menuju lantai dua, tempat api berasal. Dari pengakuan Andono, rumah tersebut tampak kosong dan gelap. Namun, ada satu mobil terparkir di halaman depan rumah.

Baca juga: Istri Berencana Bakar Rumah Ayah dan Anak Tiri yang Dibunuh untuk Hilangkan Jejak

Andono mengaku tidak bisa memastikan mobil itu milik siapa.

"Anggota bilang ada mobil satu lagi parkir. Kebetulan anggota yang lihat di halaman parkir," ucap dia.

Tetapi Andono tidak terlalu memikirkan kondisi rumah yang kosong. Dia hanya fokus untuk memadamkan api.

"Habis itu masuk ke dalem naik ke lantai 2, terus di pojok kanan. Di situ ada stop kontak yang meleleh," kata dia.

Untuk diketahui, Pupung dan Dana dibunuh oleh empat orang suruhan di rumah tersebut. Otak pembunuhan tersebut adalah istrinya sendiri yang berinisial AK (35) bersama anak kandungnya berinisial KV.

Baca juga: Kasus Istri Sewa 4 Pembunuh, Bakar Suami dan Anak Tiri, Dilimpahkan ke Polda Metro Jaya

KV diketahui sebagai anak kandung AK, sedangkan Dana merupakan anak dari Pupung.

Setelah dibunuh, kedua korban dimasukkan ke dalam mobil Toyota Calya berpelat nomor B 2983 SZH dan dibawa keempat eksekutor untuk bertemu AK dan KV.

Setelah itu, AK dan KV membawa mobil tersebut ke di Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (25/8/2019).

Di sana lah kedua tersangka membakar mobil tersebut dan meninggalkan jasad korban di dalamnya.

Tidak sampai 24 jam pasca pembakaran mobil, AK ditangankap polisi di Jakarta. Sedangkan VK harus dilarikan ke rumah sakit karena alami luka bakar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com