Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indahnya Toleransi Beragama di Cempaka Baru, Jakarta Pusat

Kompas.com - 30/08/2019, 09:28 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

Setelah upacara tersebut, salah seorang anggota keluarga pihak yang berduka, yaitu Jeferson Goeltom, mengunggah momen itu di media sosial.

Dia akun Facebook-nya, Jeferson Goeltom mengucapkan terimakasih kepada pengurus masjid dan warga sekitar yang telah mengizinkan penggunaan pelataran masjid itu.

"Terima kasih saudaraku pengurus masjid dan masyarakat sekitar atas bantuan dan toleransi yang super tinggi," tulis Jeferson.

Postingan itu kemudian viral dan menjadi perbincangan di jagat internet.

Toleransi yang terjaga

Agus mengatakan, kurang lebih 30 tahun dia tingga di kawasan tersebut. Sejak awal tinggal di situ belum pernah terjadi permasalahan dengan perbedaan keyakinan, budaya, atau suku.

Warga yang tinggal di kawasan Cempaka Baru tersebut berasal dari berbagai suku dan agama.

Ia bahkan menunjukkan bahwa lokasi masjid itu sendiri dikelilingi warga yang berbeda-beda kepercayaan.

"Di sini emang banyak, suku Batak, suku Tionghoa, Jawa, Padang. Agamannya juga beda-beda, islam, kristen," ujar dia.

Puluhan tahun hidup berdampingan, toleransi yang luar biasa terbangun di antara mereka.

"Kayak waktu shalat Jumat atau ada peringatan hari besar itu kan pelataran dipakai untuk shalat, pada ngerti itu kalau parkir jangan di dekat pelataran. Terus kalau ada kebaktian rutin di dekat juga mereka pasti menyesuaikan dengan waktu shalat," ujar Agus.

Agus berharap kondisi seperti ini tidak hanya terjadi di kawasan Cempaka Baru, tempat dia tinggal, tetapi dipraktekkan di seluruh wilayah Indonesia.

Hal itu bisa diwujudkan karena pada dasarnya, warga Indonesia sangat beragam dan sudah terbiasa dengan perbedaan.

Namun terkadang ada pihak ketiga yang memanfaatkan perbedaan untuk memicu perpecahan.

"Jadi kalau bisa malah, se-Indonesia tahu toleransi di sini. Jangan ada oknum ke tiga... mengacaukan konsep Bhineka Tunggal Ika," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com