Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indahnya Toleransi Beragama di Cempaka Baru, Jakarta Pusat

Kompas.com - 30/08/2019, 09:28 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah foto yang menunjukkan indahnya toleransi beragama beredar di media sosial beberapa hari terakhir. Di foto-foto tersebut terlihat sebuah peti jenazah dengan sebuah salib dan di dekatnya ada pendeta dan sejumlah warga. Mereka di bawah kanopi pelataran sebuah masjid

Momen itu terjadi di Masjid Darussalam, Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Agus (45), pengurus Masjid Darussalam, membenarkan adanya peristiwa tersebut. Ia menjelaskan, yang meninggal adalah seorang warga beragama kristen yang tinggal di gang sebelah masjid.

Warga bernama Parlijati itu meninggal dunia hari Minggu (25/8/2019) lalu. Untuk menghargai keluarga yang berduka, kata Agus, warga menutup akses jalan menuju masjid di kedua sisi sehingga hanya bisa dilalui para pejalan kaki.

Baca juga: Viral Kebaktian Tutup Peti di Pelataran Masjid, Begini Ceritanya

Keesokan harinya atau Senin lalu, pihak keluarga hendak melakukan kebaktian tutup peti sebelum membawa jenazah ke pemakaman. Namun ada kendala.

Gang menuju rumah duka terlalu sempit.

Dari pantauan Kompas.com, lebar gang itu tidak sampai 1 meter. Belum lagi, jalan sedikit menyempit di sekitar toilet masjid.

Hal itu akan menyulitkan peti jenazah masuk-keluar menuju rumah yang berada di seberang pintu samping masjid.

"Keluarga dari Pak Gultomnya sounding ke ketua masjid, minta izin menggunakan pelataran. Alasannya karena kondisi gang sempit dan peti tidak masuk-keluar rumah," kata Agus kepada Kompas.com saat ditemui di Masjid Darussalam, Kamis kemarin.

Pengurus masjid pun mengizinkan penggunaan pelataran itu.

Kata Agus, berdasarkan yang ada jadwal di masjid, pada siang itu ada pengajian rutin.

"Kebetulan waktu itu ada pengajian, diundur jadi jam setengah dua siang," ucapnya.

Biasanya, pengajian itu berlangsung setelah shalat dzuhur, sekitar pukul 12.30 WIB hingga waktu shalat ashar. Namun demi rasa kemanusiaan, mereka menunda sebentar pengajian tersebut.

Kebaktian berlangsung di depan masjid pada pukul 01.00 WIB hingga Pukul 01.30 WIB, dipimpin seorang pendeta.

Setelah kebaktian selesai, jenazah dibawa ke peristirahatan terakhir. Pengurus masjid dan warga sekitar kemudian membuka jalan yang sudah ditutup sejak hari Minggu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com