Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS Polri Periksa Dugaan Racun pada Tubuh Dua Jenazah yang Dibakar di Sukabumi

Kompas.com - 30/08/2019, 16:43 WIB
Dean Pahrevi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Polri akan memeriksa lebih lanjut jenazah Edi Chandra Purnama (54) dan M Adi Pradana (24) terkait dugaan adanya racun pada tubuh mereka sebelum dibakar di dalam mobil di Cidahu, Sukabumi.

"Kami masih melakukan toksikologi, memeriksa racun-racun yang ada. Untuk racun yang lain, masih menunggu pemeriksaan toksikologi lebih lanjut," kata Kepala Operasional Pelayanan Kedokteran Polri RS Polri Kramat Jati Kombes Edy Purnomo, di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (29/8/2019).

Saat ini pihak rumah sakit masih mengidentifikasi DNA kedua jenazah guna kepentingan pemeriksaan toksikologi yang memakan waktu cukup lama.

Baca juga: Tangis Keluarga Pecah Saat Serah Terima Jenazah Ayah dan Anak yang Dibunuh dan Dibakar

Edy menambahkan, hasil pemeriksaan awal pada tubuh kedua jenazah ditemukan alkohol dan beberapa jenis obat tidur. Hal itu sesuai dengan hasil penyelidikan Polda Jawa Barat.

"Dari pemeriksaan awal ada alkohol dan ada beberapa jenis obat tidur memang ditemukan dalam urinenya. Untuk penyebab kematian yang toksikologi membutuhkam waktu lebih lama lagi tapi nanti bila ada hasilnya akan kami serahkan kepada penyidik," ujar Edy.

Adapun saat ini kedua jenazah sudah diperiksa dan telah dibawa ke rumah duka di daerah Pancoran, Jakarta Selatan.

Sebelumnya, kedua korban dibunuh oleh empat orang suruhan di rumahnya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Pihak kepolisian yang mengecek TKP pun menemukan adanya ceceran obat serangga di dalam rumah tersbut.

Baca juga: Fakta Baru Kasus Jenazah Dibakar di Mobil, Dipicu Utang hingga Istri Sewa 4 Pembunuh Bayaran

Adapun otak pembunuhan tersebut adalah istrinya sendiri yang berinisial AK (35) bersama anak kandungnya berinisial KV.

KV diketahui sebagai anak kandung AK, sedangkan Adi merupakan anak dari Edi.

Setelah dibunuh, kedua korban dimasukkan ke dalam mobil Toyota Calya berpelat nomor B 2983 SZH dan dibawa keempat eksekutor untuk bertemu AK dan KV.

Setelah itu, AK dan KV membawa mobil tersebut ke di Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (25/8/2019).

Di sana lah kedua tersangka membakar mobil tersebut dan meninggalkan jasad korban di dalamnya.

Tidak sampai 24 jam pascapembakaran mobil, AK ditangankap polisi di Jakarta. Sedangkan KV harus dilarikan ke rumah sakit karena alami luka bakar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com