Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Lengkap Suami Posesif Bunuh Istri akibat Cemburu

Kompas.com - 30/08/2019, 17:14 WIB
Anastasia Aulia,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Kebon Jeruk AKP Erick Sitepu mengungkap kasus pembunuhan yang diduga dilakukan seorang suami terhadap istrinya.

Kata Erick, pasangan Sopiandi (31) dan Siti Rodiah (43) sudah sering terlibat cekcok rumah tangga.

"Jadi pelaku ini sempat diusir dari rumah. Akhirnya dia mengungsi ke rumah orangtuanya di Lampung. Kemudian, satu bulan berlalu, pelaku ini kembali ke rumahnya," kata Erick saat konferensi pers di Polsek Kebon Jeruk, Jumat (30/8/2019).

Berdasarkan keterangan, pelaku merupakan orang yang posesif, pelaku sering mengecek media sosial korban. Bahkan, beberapa kali pelaku menemukan posting tulisan korban yang ia rasa ditujukan untuk dirinya.

"Yang pertama karena korban menuliskan statusnya sebagai janda di facebook" kata Erick.

Baca juga: Suami Bunuh Istri karena Pasang Status Janda di Facebook

Selain itu korban juga pernah menuliskan sebuah posting bertuliskan "lebih baik sendiri".

Tulisan-tulisan dalam posting itu membuat pelaku marah dan mencoba melakukan klarifikasi dengan mengunjungi langsung istrinya pada Rabu (30/8/2019) dini hari.

Saat di perjalanan, pelaku sempat meminum minuman keras jenis anggur merah dan membuat kondisinya mabuk.

"(Sebelum sampai ditujuan) pelaku sempat mengambil sebuah pisau di warung yang menjual ayam bakar tanpa sepengetahuan pemilik warung," ungkap Erick.

Setibanya di rumah kontrakan korban, pelaku yang sudah satu bulan berpisah tempat tinggal meminta untuk berhubungan badan. Namun, korban menolak.

Di situ pelaku sudah ingin membunuh korban karena pelaku menduga istrinya selingkuh.

Memasuki detik-detik jelang pembunuhan, terdapat pesan singkat yang masuk ke handphone korban. Pelaku mencoba melihat isi pesan itu, tetapi korban tidak mau memperlihatkannya dan langsung menghapus pesan tersebut.

"Dengan kecemburuan itu, pelaku langsung kalap dan langsung menusuk korban, di perut dan dada sebelah kiri," ungkap Erick.

Baca juga: Sejumlah Fakta Baru dalam Kasus Suami Bunuh Istri di Kramat Jati Usai Rekonstruksi

Korban sempat melawan, tetapi pelaku mendekapnya dengan bantal agar tidak bisa teriak.

"Setelah melakukan perbuatannya, pelaku ingin membuat alibi bahwa korban terjatuh di kamar mandi dan terkena pecahan beling," kata Erick.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com