Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda Ini Mengaku Ditipu Agen TKI, Duit Rp 65 Juta Raib

Kompas.com - 02/09/2019, 13:03 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com — Seorang pria asal Brebes, Jawa Tengah, Ahmad Munawar (35), mengaku ditipu oleh agen atau perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI) di Bekasi, Jawa Barat.

Ia sudah melaporkan PT FSS yang beralamat di Jatimakmur ke Polres Metro Bekasi Kota.

Munawar dan puluhan calon TKI lain mulanya dijanjikan berangkat pada Februari 2019. Ia mengaku ditawari kerja di perusahaan pengepakan ikan di Kanada.

"Kami dijanjikan akan diberangkatkan 27 Februari 2019, kemudian saya pulang ke rumah dan pada tanggal 26 saya sudah pamit ke keluarga akan terbang ke Kanada," ujar Munawar kepada wartawan, Jumat (30/8/2019).

Munawar mengaku sehari sebelum keberangkatan, ia dan rekannya diputuskan gagal berangkat dengan alasan ada data yang belum lengkap.

Padahal, Munawar mengaku sudah menyerahkan total Rp 65 juta untuk biaya keberangkatannya itu.

"Karena sudah merasa malu dengan tetangga, sudah pamit akhirnya terpaksa kami berangkat ke Bekasi. Sampai di Bekasi kami minta ketemu sama pihak manajemen tapi tidak mau menemui. Akhirnya dijanjikan berangkat selambatnya 15 Maret 2019. Ternyata tidak diberangkatkan juga," kata Munawar.

Akhirnya, ia menerima informasi dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI bahwa agen tersebut tidak terdaftar.

Munawar mengatakan, kakaknya yang juga dijanjikan berangkat ke Kanada turut menjadi korban penipuan.

Total, ada lima orang yang gagal berangkat ke Kanada. Ada 38 lainnya yang juga tertipu, urung berangkat ke Dubai dan Bahrain.

Atas dasar itu, ia melaporkan kasus ini ke Polres Metro Bekasi Kota pada Maret 2019. Namun hingga kini, tak ada kejelasan dari polisi.

Beberapa kali penyidikan mesti dijadwal ulang oleh polisi. Alasannya, perwakilan agen tak pernah hadir.

Di sisi lain, seluruh barang bukti telah diserahkan kepada polisi sehingga Munawar dan rekan tak menyimpan apa-apa lagi.

Munawar juga mendatangi Kantor Dinas Ketenagakerjaan Kota Bekasi pada Jumat siang untuk mengadu.

Namun, lantaran tak memegang barang bukti lagi, pengaduan Munawar tak bisa diproses.

Ketika dikonfirmasi mengenai hal ini, Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Eka Mulyana mengaku belum tahu duduk perkara masalah.

"Wah apa lagi itu, saya baru tahu. Saya dalami dulu," ujar Eka ditemui di kantornya, Jumat sore.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com