Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Diduga Geng Motor Ditangkap Polisi di Depan Pesantren

Kompas.com - 02/09/2019, 16:21 WIB
Walda Marison,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekelompok orang diduga anggota geng motor ditangkap polisi di depan Pesantren Miftahul Ulum, Jalan Madrasah, Cilandak, Jakarta Selatan pada Sabtu (31/8/2019) pukul 03.30 pagi.

Peristiwa penangkapan tersebut sempat terekam kamera CCTV pesantren dan viral di media sosial lewat akun Instagram @dkiinfo beberapa jam lalu.

Salah satu pengajar pesantren beranama Yayat (35) membenarkan hal tersebut.

Baca juga: Saat Ditangkap, Empat Orang Diduga Geng Motor Kedapatan Bawa Celurit

Yayat mengatakan sekolompok orang diduga geng motor itu awalnya datang dari arah Jalan Antasari, Jakarta Selatan.

Mereka diduga kabur setelah melakukan aksi tawuran di Jalan Antasari.  Meraka kabur dari lokasi tawuran lantaran polisi datang membubarkan aksi tersebut.

"Jadi sudah diintai polisi ketemunya di depan sini. Dari daerah Antasari dikepung sama polisi. Geng Motor ini datang dari arah sana (Radio Dalam) polisi dari arah sebaliknya ketemu di depan pondok," kaya Yayat saat ditemui di Lokasi, Senin (2/9/2019).

Baca juga: Gerombolan Geng Motor Pelajar di Bogor Tawuran Sampai Dua Kali Sehari, Ini Penyebabnya

Saat berpapasan dengan polisi, mereka sempat memutar balik menggunakan sepeda motornya untuk menghindar polisi. Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil.

"Kalau enggak salah yang ketangkap empat, yang satu melarikan diri. Polisinya juga ada empat," ucap dia.

Yayat yang ada di lokasi pun sempat mendengar satu kali tembakan senjata api saat proses penangkapan terjadi.

Setelah tertangkap , polisi menghimbau agar warga sekitar tidak mengambil gambar.

"Terus polisinya bilang jangan direkam ya, ini anak-anak nggak bener semua abis tawuran," ucap dia.

Keempat orang tersebut pun langsung dibawa ke kantor polisi untuk diperiksa lebih lanjut.

Menanggapi hal tersebut, pihak Polres Jakarta Selatan mengaku belum mendapat informasi penangkapan tersebut.

"Belum ada info," ujar Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Polisi Suharyono saat dikonfirmasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com