Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Anak-anak dan Kambing Bergelut dengan Sampah di Kampung Bengek

Kompas.com - 02/09/2019, 16:49 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lautan sampah terhampar luas di Kampung Bengek, Muara Baru Penjaringan, Jakarta Utara pada Senin (2/8/2019).

Tebaran berbagai jenis sampah, mulai dari plastik sampai limbah rumah tangga terlihat di sebagian besar kawasan seluas 12 hektar tersebut.

Ketika memasuki lokasi tersebut terlihat puluhan kambing dilepas warga. Ironisnya, kambing-kambing itu tampak memakan sampah-sampah yang ada di lokasi tersebut.

Pemandangan yang sama terus terlihat sampai ke arah pemukiman warga yang rata-rata terbuat dari kayu dan triplek.

Baca juga: Kisah Warga Kampung Bengek yang Terkepung Lautan Sampah di Teluk Jakarta

Semakin dekat kearah pemukiman, semakin banyak pula sampah yang menunpuk. Bahkan, tumpukan sampah itu dijadikan lokasi bermain bagi anak-anak di sana.

Kompas.com melihat seorang anak laki-laki tengah berjongkok sambil memegangi sampah-sampah tersebut.

Namun, ketika didekati, bocah yang hanya menggunakan baju kaos dan celana dalam itu lari ke arah permukiman.

Sarwana (60), sudah empat tahun tinggal di kampung tersebut. Ia membangun sendiri rumahnya dari kayu-kayu yang terbuang di tumpukan sampah Kampung Bengek.

Ia tinggal di sana bersama istri dan seorang cucunya yang sudah memasuki usia sekolah. Meski tinggal berdampingan dengan sampah ia mengaku tetap bisa tinggal dengan nyaman.

"Ya nyaman-nyaman saja, kalau penyakit mah yang tinggal di gedung mah (juga bisa sakit), penyakit sama aja. Selama ini mah aman-aman saja," kata Sarwana kepada wartawan, Senin (2/8/2019).

Sarwana mengaku memilih tinggal di lokasi tersebut   karena tak sanggup membayar uang kontrakan setelah keluar dari pekerjaannya. Ia kemudian menguruk lahan yang dulunya rawa hingga akhirnya bisa ditinggali.

Baca juga: Sulitnya Akses Menuju Kampung Bengek, Lautan Sampah Terpencil yang Tak Muncul di Peta

"Susahnya kalau hujan, kami sibuk ngeruk got. Sampah ngalir semua ke sini kalau musim hujan," ucapnya.

Warga lainnya bernama Supiatun (50) mengakui bahwa ia adalah salah satu warga yang membuang sampah di kawasan tersebut.

Alasannya, kata dia, gerobak sampah tidak pernah masuk ke kampung tersebut.

"Masuk di sini susah, padat, banyak motor di depan, jadi gerobak sampahnya enggak mau masuk," ujarnya.

Meski merasakan dampak kumuh dan baunya kampung tersebut, ia mengaku tidak punya pilihan untuk tidak membuang sampah di sana

"Saya sih penginnya lokasinya bersih enggak ada sampah, ada yang ngangkut, bayarpun enggap apa-apa," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com