Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ahmad Munawar Terlunta di Bekasi Setelah Ditipu Agen TKI Bodong

Kompas.com - 03/09/2019, 07:20 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Jika tak ditipu oleh agen TKI bodong di Bekasi, Ahmad Munawar (35) kini sedang menikmati pekerjaan barunya di Kanada sebagai pengepak ikan.

Upahnya, bila dikonversi ke rupiah, tembus Rp 35 juta sebulan.

Namun, angan tersebut semu belaka.

Agen TKI bodong bernama PT Falia Sinatria Sejahtera yang beralamat di bilangan Jatimakmur, Bekasi, telah menipunya.

Munawar dijanjikan berangkat sejak September 2018 sampai terakhir Februari 2019.

Setelahnya, perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI) itu tak lagi bertanggung jawab.

Padahal, Munawar sudah menyetor dana total Rp 65 juta untuk memuluskan keberangkatannya ke Kanada.

Persoalan bermula ketika pria asal Brebes, Jawa Tengah ini ditawari mendaftar jadi TKI oleh kerabatnya, Sujoko, di Cirebon, Jawa Barat pada 4 September 2018.

"Kemudian pada tanggal 5, saya mendaftar ke Bu Jazila, atas nama PT yang bergerak di bidang PJTKI itu. Di situ saya disuruh buat paspor dengan Bu Jazilah itu dengan nominal Rp 3,8 juta bersih, dibuatkan di Cirebon pada 9 September 2018. Paspor sudah diterima," ungkap Munawar kepada wartawan, Jumat (30/8/2019).

Baca juga: Pemuda Ini Mengaku Ditipu Agen TKI, Duit Rp 65 Juta Raib

"Habis itu, tanggal 10 saya disuruh transfer Rp 10 juta untuk proses DP. Tanggal 11-nya saya disuruh transfer lagi Rp 10 juta, kemudian tanggal 22 saya disuruh ke Bekasi untuk pelunasan DP, tunai Rp 15 juta," ia melanjutkan.

Munawar kemudian diminta segera melunasi jika ingin keberangkatannya lekas diproses. Akhirnya, ia mentransfer lagi Rp 30 juta pada tanggal 25, 26, 27 September 2018.

Selepas itu, ia dijanjikan berangkat akhir bulan ke Kanada.

Tak kunjung terbang kendati bulan berganti, ia dijanjikan lagi berangkat pada Oktober 2018.

Kembali molor, kali ini jadi bulan Desember 2018, Munawar kemudian dihubungi manajemen PT Falia.

"Kata pihak manajemen, bulan Desember tidak bisa terbang dengan alasan di sana ada acara Natal dan Tahun Baru. Januari saya dipanggil lagi untuk interview. Setelah interview, dijanjikan terbang pada tanggal 27 Februari 2019," Munawar menjelaskan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com