Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Penipuan Wedding Organizer, Tak Ada Dekorasi dan Makanan Pada Resepsi Pernikahan

Kompas.com - 03/09/2019, 09:08 WIB
Dean Pahrevi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan viral di media sosial tentang cerita pasangan pengantin baru yang ditipu oleh wedding organizer (WO) pada hari pernikahannya.

Cerita itu dibagikan melalui Instagram oleh akun Instagram @_raras. Dalam postingan yang dibagikannya itu, terlihat kondisi suasana resepsi pernikahan salah satu pasangan pengantin yang kosong.

Ruangan tampak tak didekorasi khas pernikahan, hanya ada satu pelaminan namun tanpa hiasan dan tak ada makanannya juga.

Raras T Pramudya pemilik akun @_raras bercerita, kejadian yang disaksikan dirinya sendiri itu terjadi pada 25 Agustus 2019 di daerah Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Cerita berawal dari Raras yang merupakan pemilik catering pernikahan itu pada Sabtu (24/8/2019) dihubungi oleh wedding organizer bernama Amor Wedding Organizer. WO itu memesan makanan untuk pernikahan pada hari Minggu atau H-1.

"Kita emang sebelumnya sudah beberapa kali dipesan sama dia, tapi banyak lah kondisi dan gelagatnya sudah tidak benar. Akhirnya saya tolak kan karena dia pesan H-1," kata Raras saat dihubungi Kompas.com, Selasa (3/9/2019).

Kemudian pada besok harinya atau Minggu, Raras dihubungi oleh salah satu vendor rias pernikahan kenalannya yang sedang berada di daerah Cipinang, Jakarta Timur untuk merias pasangan pengantin.

Kepada Raras, rekannya itu bercerita bahwa WO yang mengurus pernikahan pengantin yang diriasnya itu tidak ada dan pasangan pengantin itu dibohongi oleh WO tersebut.

"Mereka (rekan Raras) datang mau merias, sampai sana kondisinya sanggarnya juga belum dibayar sama dia (WO). Dia datang dan sudah janjian di sana tapi kok orangnya enggak ada. Dan sudah ada perias untuk pengantin yang lain, jadi dekorasi sudah ada, catering sudah ada tapi untuk pengantin yang lain. Jadi pengantin (dirias sama rekan Raras) yang harusnya hari itu itu dibohongin, bilangnya gedung udah disewa enggak tahunya itu udah disewa duluan sama pengantin lain," ujar Raras.

Informasi dari rekannya itu, ternyata WO yang menangani pernikahan di Cipinang itu sama dengan WO yang memesan catering kepada Raras di hari sebelumnya untuk pernikahan di daerah Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Raras pun mengecek datang ke lokasi pernikahan itu dan alhasil kondisi gedung pernikahan kosong. Hanya ada satu pelaminan dan tak ada makanan.

"Biasanya kan kalau mau resepsi di bagian samping gedung itu kan sudah ada bunga-bunga kan ini enggak ada hiasan gitu. Saya masuk gedung, itu bunga juga enggak ada, hanya ada pelaminan, catering enggak ada. Itu posisi sudah jam setengah 7 dan acara mulai jam 7," ujar Raras.

Raras pun mencoba mencari pihak WO di sekitaran gedung namun tidak ada. Dia juga berbincang dengan vendor lainnya seperti dekorasi, fotografi, dan lainnya di gedung itu dan para vendor tersebut mengaku ada yang belum dibayar lunas, ada yang baru dibayar uang muka.

Kemudian karena tamu undangan sudah berdatangan, pasangan pengantin yang ada di lokasi pun memesan 300 paket nasi padang untuk para tamunya dan acara resepsi tetap berlangsung hingga selesai.

"Kalau yang di Cipinang itu batal acaranya karena dia lebih parah enggak ada gedungnya, cateringnya, foto, sanggar rias, kosong semua makannya batal. Kalau yang di Lubang Buaya biar pun kosong masih ada gedungnya walaupun belum dibayar lunas sama WO-nya," ujar Raras.

Raras mengatakan, WO tersebut sebetulnya bukan WO baru dan sudah pernah menangani sejumlah acara resepsi pernikahan dan berlangsung normal.

"Awalnya normal saja, tapi mulai ke sini mulai pembayaran ke vendor susah, sudah mulai telat, dan gelagatnya enggak benar gitu," ujar Raras.

Para korban pun disebut Raras belum ada yang melapor polisi karena ada itikad baik untuk mengganti uang yang sudah dibayarkan ke WO tersebut dengan perjanjian tertulis.

"Kalau dia keluar dari perjanjian itu dia (korban) akan lapor polisi dalam waktu dekat," ujar Raras.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com