Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Belgian Malinois, Anjing Tangguh Rekan Polisi Ungkap Kasus Kejahatan

Kompas.com - 03/09/2019, 19:44 WIB
Sherly Puspita,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tubuhnya gagah, warnanya coklat gelap, dan suaranya sangat garang. Itulah Tina, anjing berjenis belgian malinois yang didaulat menjadi anjing pelacak atau unik K9 Polda Metro Jaya. 

Chandra, seorang pelatih satwa jatuh tersungkur saat Tina menggigit hand protector  yang ia kenakan. Pawang anjing pelacak tersebut berguling-guling di tanah lapangan, seolah ingin melepaskan gigitan Tina.

Semakin Chandra menggerakkan tangannya, Tina semakin beringas menggigit hand protector.

Sesekali, Chandra berteriak dan menunjukkan mimik wajah kesakitan. Ia terus berguling, bangun, terjatuh lagi, guna menghindari kejaran dan gigitan Tina.

Itulah adegan-adegan yang dilakukan anggota Mako Satwa Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya untuk melatih ketangkasan Tina.

Baca juga: Penjelasan Bima Aryo soal Anjing Malinois Serang ART hingga Tewas

Tina merupakan anjing yang sama jenisnya dengan Sparta dan Anubis milik presenter Bima Aryo

Pada Jumat (30/8/2019) anjing milik Bima itu menyerang seorang asisten rumah tangga bernama Yayan (35) di Cipayung, Jakarta Timur hingga tewas. 

Ternyata belgian malinois merupakan anjing yang sering dijadikan sebagai anjing pelacak oleh kepolisian. 

Anggota Unit Satwa K9 Polda Metro Jaya melatih anjing untuk menangkap pelaku kejahatan bagian umum, di Mako Satwa Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (29/06/2018). Kegiatan latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan satwa anjing atau satwa K9 dalam melakukan pengamanan serta melacak keberadaan bahan peledak (handak), narkotika, dan pemecah massa.KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Anggota Unit Satwa K9 Polda Metro Jaya melatih anjing untuk menangkap pelaku kejahatan bagian umum, di Mako Satwa Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (29/06/2018). Kegiatan latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan satwa anjing atau satwa K9 dalam melakukan pengamanan serta melacak keberadaan bahan peledak (handak), narkotika, dan pemecah massa.

1. Anjing tangguh

Beberapa waktu lalu, Kompas.com berkesempatan menyambangi Mako Satwa Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya. 

Kasubnit Satwa Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya Ipda M Saragi mengatakan, belgian malinois merupakan salah satu jenis anjing yang biasa digunakan sebagai unit k9 atau anjing pelacak bidang kejahatan dan kekerasan atau jatanras, pelacakan bom dan bahan peledak, hingga penguraian massa.

Belgiam malinois dipilih karena memiliki fisik yang tangkas dan kecerdasan yang mumpuni. 

Menurut Saragi, kepintaran seekor anjing sudah terlihat sejak kecil. Anjing yang cerdas akan aktif bergerak saat melihat mainan.

Baca juga: Diobservasi, Tiga Anjing Milik Bima Aryo Dievakuasi Petugas

Tim Unit Satwa Polda Metro Jaya kemudian melatihnya agar ketangkasannya semakin terbentuk.

Anjing jenis ini, kata Saragi, dapat berlari dengan kencang dan melumpuhkan musuhnya dengan cepat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com