Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Kejaran Polisi, Pelaku Pelecehan di Bintaro Ubah Penampilan Fisik

Kompas.com - 03/09/2019, 21:54 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan (Tangsel), AKP Muharram Wibisono menjelaskan bahwa AM, pelaku pelecehan di Bintaro Sektor 9, saat ini sudah mengubah penampilan fisiknya.

"Informasinya yang kami dapat juga kalau yang bersangkutan ini juga sudah mengubah penampilan fisik, seperti rambutnya dulu sedikit pirang sekarang itu dicukur menjadi botak," kata Muharram di Polres Tangsel, Selasa (3/9/2019).

Muharram menyampaikan hal ini berdasarkan informasi yang didapat dari anggotanya yang masih melakukan penyelidikan dengan mendatangi tempat di mana pelaku kerap singgah.

"Kan seperti yang sudah saya sampaikan, kami mengejar terus nih dia berpindah-pindah tempat dari satu ke tempat lainnya. Nah di situ kami dikasih tau kalau dia itu sudah mengubah penampilan," kata Muharram.

Baca juga: Polisi Sebar Mata-mata untuk Buru Pelaku Pelecehan Seksual di Bintaro

Perubahan yang dilakukan oleh pelaku, lanjut Muharram, untuk mengelabui anggota kepolisian yang saat ini terus mengejarnya. Bahkan waktu pelaku untuk singgah di tempat-tempat perkumpulannya juga tak lama.

"Dari waktu saat saat ini kami dapat simpulkan kalau dia menghindari pencarian dari petugas kepolisian," tutupnya.

Pelaku AM melakukan pelecehan seksual dengan meremas payudara seorang wanita yang mengedarai motor di putaran (u-turn) Bintaro Sektor 9, Tangerang Selatan pada Kamis (8/8/2019).

Pelaku AM bukan pertama kali melakukan pelecehan seksual terhadap korban. Dikabarkan AM juga pernah melakukan hal serupa namun gagal setelah tangannya berhasil ditepis oleh korban.

Baca juga: Polisi Kesulitan Tangkap Pak Ogah yang Lecehkan Pengendara Motor di Bintaro

Setelah melakukan perbuatan tersebut, pelaku langsung melarikan diri. Terakhir, pelaku dikabarkan telah melarikan diri ke luar kota untuk menghindari kejaran Polisi.

Hingga setelah kejadian tersebut, pihak keluarga pun tidak mendapatkan kabar. Pelaku memiliki keterbelakangan pendidikan tersebut dikabarkan sulit untuk diajak berkomunikasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com