Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pasangan Pengantin Ditipu Wedding Organizer, Menikah Tanpa Resepsi dan Rugi Rp 89 Juta

Kompas.com - 04/09/2019, 05:33 WIB
Dean Pahrevi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

Lalu pada Minggu pukul 09.30 WIB, Irma mulai mendapati berbagai masalah seperti baju nikah yang tidak ada karena belum dibayar, kurang lengkap dokumen untuk urusan KUA, hingga pihak sanggar yang tidak mau bekerja karena belum dibayar oleh pihak WO.

"Orang sanggar bilang 'mba Irma saya ngga mau rias, ngga mau megang karena saya belum dibayar' itu udah panik. Kemudian orang gedung juga bilang 'mba Irma ini gimana kita sudah mau loading dock nih mau masukin dekorasi sama catering' terus saya hubungi mba Sari dan itu sudah tidak ada kabar sama sekali (mba Sari). Akhirnya orang dekorasi dan catering enggak ada, cuman ada sanggar," ujar Irma.

Irma tidak bisa menghubungi pihak WO sama sekali. Acara resepsi pernikahan tidak jadi dilaksanakan dalam seketika.

Hingga pada pukul 14.30 WIB, Irma menghubungi ustadz di dekat rumahnya untuk menjadi penghulu pernikahannya.

Dia sempat meminta keluarganya untuk mencari Sari sebagai pemilik WO ke rumah salah satu keluarganya Sari.

Namun pihak keluarga Sari tidak tahu keberadaan Sari seolah 'lepas tangan'.

Acara akad pernikahan tetap dilaksanakan di masjid area lokasi pernikahan dengan sangat sederhana dan dibaluti rasa sedih karena kekacauan resepsi pernikahan.

Rugi materi Rp 89 Juta

Respsi pernikahan Irma dan suaminya batal karena penipuan dan lepas tanggung jawab dari pihak WO.

Namun pada Senin (26/8/2019), Sari tiba-tiba datang ke rumah Irma untuk mempertanggung jawabkan kerugian yang diderita Irma dan pasangannya dengan perjanjian tertulis di atas materai.

"Saya rugi hampir Rp 89 juta itu full payment dan sudah lunas karena dia bilang seminggu sebelum acara sudah harus lunas," ujar Irma.

Kemudian, usai perjanjian tertulis itu, Sari berjanji pada Selasa (27/8/2019), akan datang kembali ke rumah Irma untuk kembali membicarakan masalah tersebut.

Namun hal itu tidak terjadi, bahkan Sari hilang kontak dan tidak bisa dihubungi hingga sekarang.

Dalam kasus yang menimpa Irma, dirinya tidak sendiri. Ternyata ada tujuh pasangan lainnya yang menggunakan jasa WO yang dipimpin Sari itu untuk mengurus pernikahannya dan juga menjadi korban penipuan WO itu.

Irma beserta korban lainnya sepakat tidak akan melaporkan kasus tersebut ke polisi.

"Kalau buat laporan itu semua butuh proses panjang, satu ada juga materi yang harus dikeluarin. Jadi saya mau sistemnya begini, temuin orangnya (Sari), ajak, baru masukin ke penjara. Kalau buat laporan ke polisi dulu bikin BAP segalam macam materi yang dikeluarkan banyak lagi," ujar Irma.

Bagi Irma, pengalaman buruk ini menjadi pembelajaran untuknya dan sang suami.

"Kita semua gregetan, kalau dari saya dan keluarga dari awal kita semua ikhlasin. Cuman kita mau tahu alasan dia apa kenapa begini udah itu saja. Karena ya namanya duit masih bisa dicari, tapi namanya momen enggak bisa dicari, namanya ini sakral enggak bisa diulang," ujar Irma.

Irma dan suaminya mengaku tidak akan melaksanakan resepsi pernikahan susulan. Mereka sudah lebih bersyukur karena sudah akad nikah dan sah menjadi sepasang suami-istri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com