Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Enam Prajurit Wanita Bukittinggi, Polwan Pertama di Indonesia

Kompas.com - 04/09/2019, 08:35 WIB
Sabrina Asril

Penulis

KOMPAS.com - Kota Bukittinggi di Sumatera Barat tak hanya memiliki keindahan alam yang mendunia. Dari kota kecil di dataran tinggi ini pula, kisah soal polisi wanita pertama di Indonesia lahir.

Dalam generasi pertama, setidaknya ada enam polisi wanita yang kala itu menjalani pendidikan sekolah polisi.

Dikutip dari buku Sejarah Perjuangan Kemerdekaan RI di Minangkabau (1945-1950) yang disusun Ahmad Hosen dan kawan-kawan, bulan Juni 1948 Sekolah Pendidikan Polisi di Bukittinggi memberi peluang kepada gadis-gadis di kota itu menjadi siswa.

Dari sejumlah pelamar ternyata hanya enam orang yang diterima.

Baca juga: Mengenal Kompol Ocha, Polwan Berprestasi Pengungkap Penyelundupan Sabu Internasional

Mereka adalah Nelly Pauna, Mariana, Djasmaniar, Rosmalina, Rosnalia, dan Dahniar. Putri-putri itu adalah tamatan MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs), setingkat sekolah menengah pertama, bahkan ada yang sudah bekerja di berbagai instansi, jadi guru atau perawat.

Cerita masuknya enam prajurit wanita ini ke sekolah polisi tidak lepas dari kebutuhan zaman perang saat itu.

Dikutip dari harian Kompas 7 Mei 1993, kota Bukittinggi pasca Agustus 1945, menjadi salah satu kota yang dibanjiri para pengungsi dari Medan, Pematang Siantar, Pekanbaru, bahkan Singapura.

Meski Indonesia telah menyatakan kemerdekaannya saat itu, Belanda masih berusaha kembali menjajah. Muncullah dua kali agresi militer dan perang geriyla. Pertempuran terjadi di berbagai kota.

Baca juga liputan mendalam tentang polisi wanita dama VIK: Srikandi Bhayangkara

Bukittinggi masih dikuasai. Namun, kota ini harus waspada akan masuknya mata-mata musuh lewat para pengungsi.

Maka dari itu, setiap laki-laki dan perempuan yang dicurigai diperiksa secara ketat.

Barang yang mempunyai tiga warna, merah-putih-biru, walau ketiga warna tersebut terpisah satu sama lain, yang bersangkutan bisa dituduh sebagai mata-mata Belanda atau NICA (Nederlands Indies Civil Administration).

Apalagi jika ada cap tato ditemukan di bagian-bagian tubuh, bisa dijadikan indikasi.

Polwan menunjukkan kehebatannya dalam berkendara pada perayaan HUT ke-70 Polwan di lapangan Temenggung Abdul Jamal Batam, Kepri, Senin (3/9/2018). Peran polisi wanita dalam institusi Polri tidak kalah pentingnya dengan polisi laki-laki, terbukti dari tidak sedikitnya Polwan di Tanah Air umumnya dan jajaran Polda Kepri khususnya yang menduduki jabatan strategis.KOMPAS.com/HADI MAULANA Polwan menunjukkan kehebatannya dalam berkendara pada perayaan HUT ke-70 Polwan di lapangan Temenggung Abdul Jamal Batam, Kepri, Senin (3/9/2018). Peran polisi wanita dalam institusi Polri tidak kalah pentingnya dengan polisi laki-laki, terbukti dari tidak sedikitnya Polwan di Tanah Air umumnya dan jajaran Polda Kepri khususnya yang menduduki jabatan strategis.

Di masa-masa inilah terasa ada kejanggalan ketika polisi pria memeriksa tubuh wanita yang bukan muhrimnya. Apalagi, mungkin saja ada ada cap sebagai tanda kaki tangan musuh tersuruk pada bagian-bagian yang sangat terlarang.

Maka dibukalah peluang bagi wanita Sumbar untuk menjadi Polisi Wanita.

Di sanalah awalnya sekolah polisi di Bukittinggi kemudian membuka murid khusus prajurit wanita pertama. Tepat tanggal 1 September 1948, yang kini dijadikan hari jadi Polisi Wanita.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com