JAKARTA, KOMPAS.com - Siapa bilang polisi wanita (polwan) hanya ditugaskan di meja teraman bagi aparat berseragam abu-abu cokelat. Bripda Linda (26) dan Bripda Vellycia Gita Mentari (23) mematahkan anggapan tersebut.
Dua polisi muda ini bergabung dengan salah satu tim elite dari Polres Metro Jakarta Utara yang bekerja di saat kebanyakan mata sudah terpejam.
Tim itu bernama Tim Tiger. Tim ini adalah tim tindak yang dibentuk oleh Kapolres Metro Jakarta Utara tahun 2017, Kombes Dwiyono.
Baca juga: Kisah Enam Prajurit Wanita Bukittinggi, Polwan Pertama di Indonesia
Fokus utamanya adalah melakukan pengamanan terhadap aksi kriminal yang terjadi pada malam hari di wilayah Jakarta Utara.
Untuk memasuki tim yang hanya beranggota 19 orang ini, anggota harus memiliki kualifikasi yang cukup sulit bahkan bagi kaum pria. Mereka harus memiliki fisik yang prima, lincah menggunakan sepeda motor berakselerasi tinggi, hingga kemampuan menembak menjadi suatu kewajiban untuk bergabung dengan tim ini.
Kualifikasi itulah yang dimiliki oleh Linda dan Velly hingga akhirnya mereka bisa bergabung dengan tim berlogo harimau putih dengan dua senjata laras panjang tersebut.
Baca juga: Mengenal Kompol Ocha, Polwan Berprestasi Pengungkap Penyelundupan Sabu Internasional
"Awalnya pasti berat lah ya karena kita ya kita posisinya sebagai wanita dibandingkan tenaga laki-laki pastikan berbeda, cuma seiring berjalan waktu merasa nyaman aja sih," kata Velly kepada Kompas.com saat ditemui di Polres Metro Jakarta Utara Selasa (3/8/2019).
Sudah tiga tahun bergabung dengan Tim Tiger justru mengubah kata berat menjadi seru bagi mereka.
Berhadapan langsung dengan berbagai pelaku tindak kriminal disebut mereka sebagai sesuatu yang meningkatkan adrenalin. Apalagi jika sampai terjadi aksi kejar-kejaran terhadap para kriminal.
"Apalagi saat kita kejar balap liar, itu seru. Kita ikut ngejar kebut-kebutan juga. Dulu pernah waktu kita kejar pas kita kejar mungkin coba putar balik kan pas waktu kita kejar mereka tiba-tiba jatuh, oleng atau bagaimana gitu," ujar Linda.
Baca juga: Berkenalan dengan Yeni, Polwan Penerjun Payung pada Puncak HUT ke-73 Bhayangkara
Pernah juga mereka harus terlibat untuk meredakan tawuran antar warga yang mempersenjatai diri dengan berbagai senjata tajam berupa pisau, golok, badik, hingga samurai. Meski ada rasa ngeri, mereka tetap menjalankan tugas mengamankan warga-warga bersenjata tersebut.
Tak hanya aksi-aksi menegangkan, perilaku-perilaku lucu para kriminal saat ditangkap juga sering mereka temui. Entah itu penjudi yang pura-pura tidur hingga geng motor coba bersembunyi ditempat yang tidak semestinya.
Salah satu yang paling diingat mereka berdua yaitu ketika salah seorang penjudi berusaha kabur dari kejaran mereka.
"Ada yang kabur terus nyebur ke kali, terus masuk ke rumah warga naik ke lantai atas gitu," ujar Linda.
Simak liputan lengkap soal sosok polisi wanita berprestasi dalam VIK: Srikandi Bhayangkari