JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI Jakarta Taufan Bakri mengatakan, sekitar 200 pencari suaka masih bertahan di eks Gedung Kodim, Kalideres, Jakarta Barat.
United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) atau badan PBB untuk menangani pengungsi di Indonesia masih membujuk para pencari suaka agar segera meninggalkan lokasi pengungsian itu yang merupakan aset Pemprov DKI Jakarta.
"Tinggal 200-an orang yang di Kalideres dan mereka sedang dinego UNHCR untuk segera keluar," ujar Taufan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (4/9/2019).
Baca juga: Pemprov DKI Tak Bisa Paksa Pencari Suaka Tinggalkan Pengungsian di Kalideres
Pemprov DKI Jakarta mulai mengurangi bantuan berupa fasilitas air dan listrik di tempat itu. Pemprov DKI tak lagi menyediakan tangki-tangki air di sana.
Para pencari suaka seharusnya sudah meninggalkan lokasi di Kalideres itu paling lambat 31 Agustus lalu. Namun, Pemprov DKI tetap tidak bisa mengusir mereka setelah batas waktu tersebut.
"Kami kan enggak boleh usir, nyeret mereka keluar. Deplu (Departemen Luar Negeri) mengingatkan kami, enggak boleh melakukan hal keras terhadap pengungsi ini," ucap Taufan.
Sejumlah pencari suaka yang sudah meninggalkan lokasi pengungsian Kalideres diketahui mendapatkan bantuan uang untuk mengontrak rumah.
Bantuan uang itu berasal dari corporate social responsibility (CSR) perusahaan yang dihubungi UNHCR.
Baca juga: Pemprov DKI Masih Beri Pasokan Air dan Listrik untuk Pencari Suaka, Makanan dari UNHCR
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.