JAKARTA, KOMPAS.COM - Manggarai merupakan kawasan langganan tawuran. Perkelahian antarwarga sering terjadi akibat dipicu berbagai sebab.
Asal mula "tradisi" ini pun masih tidak diketahui kepastiannya. Namun, seakan menjadi semacam dendam di antara mereka.
Meski korban telah berjatuhan dan peraturan diterapkan, warga sepertinya tidak mengindahkan hal itu.
Berikut penelusuran Kompas.com berdasar berita-berita Harian Kompas, terkait beberapa peristiwa yang terjadi akibat tawuran antarwaga di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan dari masa ke masa:
1. Korban tewas
Tawuran di Manggarai sudah tidak terhitung jumlahnya. Beberapa orang pun meregang nyawa dalam kerusuhan itu.
Salah satunya Sutrisno (41), yang pada 27 September 1998 tewas akibat dadanya diterjang peluru senapan angin.
Baca juga: Polisi Masih Kesulitan Ungkap Penyebab Seringnya Tawuran di Manggarai
Ia sedang berjalan kaki sepulang dari kerja saat dirinya terjebak dalam arena perang batu antarwarga di dekat Stasiun Manggarai.
Tiba-tiba sebuah peluru menembus dadanya, tak lama korban pun akhirnya rubuh.
2. Rumah terbakar
Masih pada tahun yang sama, yaitu pada 6 November 1998, 35 rumah hangus terbakar dan empat rumah rusak berat akibat dibakar massa.
Warga yang kehilangan rumah pun mengungsi di pos keamanan di Jalan Tambak dan di emperan ruko di sekitar tempat itu.
Baca juga: Solusi Jangka Panjang Tawuran, Pemprov DKI Disarankan Tata Manggarai dengan Bangun Rusun
Satu tahun setelahnya, pada 2 September 1999, tiga rumah dilahap api setelah terkena bom molotov yang jatuh di sebuah warung tegal.
Api cepat merambat ke rumah yang berhimpitan. Beruntung api lekas dipadamkan oleh warga dibantu empat mobil kebakaran.
3. SD libur akibat tawuran