Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SD Libur hingga Warga Mengungsi, Ini Peristiwa yang Pernah Terjadi akibat Tawuran di Manggarai

Kompas.com - 05/09/2019, 20:44 WIB
Anastasia Aulia,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.COM - Manggarai merupakan kawasan langganan tawuran. Perkelahian antarwarga sering terjadi akibat dipicu berbagai sebab.

Asal mula "tradisi" ini pun masih tidak diketahui kepastiannya. Namun, seakan menjadi semacam dendam di antara mereka.

Meski korban telah berjatuhan dan peraturan diterapkan, warga sepertinya tidak mengindahkan hal itu.

Berikut penelusuran Kompas.com berdasar berita-berita Harian Kompas, terkait beberapa peristiwa yang terjadi akibat tawuran antarwaga di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan dari masa ke masa:

1. Korban tewas

Tawuran di Manggarai sudah tidak terhitung jumlahnya. Beberapa orang pun meregang nyawa dalam kerusuhan itu.

Salah satunya Sutrisno (41), yang pada 27 September 1998 tewas akibat dadanya diterjang peluru senapan angin.

Baca juga: Polisi Masih Kesulitan Ungkap Penyebab Seringnya Tawuran di Manggarai

Ia sedang berjalan kaki sepulang dari kerja saat dirinya terjebak dalam arena perang batu antarwarga di dekat Stasiun Manggarai.

Tiba-tiba sebuah peluru menembus dadanya, tak lama korban pun akhirnya rubuh.

2. Rumah terbakar

Masih pada tahun yang sama, yaitu pada 6 November 1998, 35 rumah hangus terbakar dan empat rumah rusak berat akibat dibakar massa.

Warga yang kehilangan rumah pun mengungsi di pos keamanan di Jalan Tambak dan di emperan ruko di sekitar tempat itu.

Baca juga: Solusi Jangka Panjang Tawuran, Pemprov DKI Disarankan Tata Manggarai dengan Bangun Rusun

Satu tahun setelahnya, pada 2 September 1999, tiga rumah dilahap api setelah terkena bom molotov yang jatuh di sebuah warung tegal.

Api cepat merambat ke rumah yang berhimpitan. Beruntung api lekas dipadamkan oleh warga dibantu empat mobil kebakaran.

3. SD libur akibat tawuran

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com