Kedua, Melati mengklaim bahwa ia dan keluarga cukup aktif membersihkan aliran kali.
Sampah-sampah yang datang tiap hari itu, kata Melati, juga rutin dimusnahkan dengan cara dibakar.
"Lihat saja di sini kalinya bersih. Yang jorok sampah dari sana. Saya jamin. Kalau di sini saya juga ngerti, pegawai kali juga sering bilang supaya sampahnya jangan sampe menutup kali," jelas Melati.
"Setiap sampahnya nutup (aliran kali), suami saya langsung cebur bersihin biar enggak ada sumbatan supaya air mengalir. Di sini selalu kita bersihin terus. Adik, kakak, mantu, semua turun semua bersihin. Namanya numpang makan. Kita saling jaga," imbuhnya.
Memang, tumpukan sampah di TPS itu juga tak sampai membendung aliran kali.
Biarpun begitu, timbunan yang tak rapi membuat sampah-sampah itu longsor dari bibir ke dinding kali.
Satu hal yang bikin hati Melati agak gusar ketika disambangi wartawan, yakni status TPS ini ilegal.
Dia tak membantah hal itu. Melati mengaku, tidak satu pun truk sampah milik Pemerintah Kabupaten Bekasi yang pernah mengangkut sampah dari sini.
Melati mengaku, tiga orang "pegawai kali" rutin ia beri setoran uang bensin tiap bulan.
"Sebulannya ya ngasih, buat bensin dia lah. Dia sama kita juga sama-sama ngerti. Ya untungnya dia ngertiin sih. Mau gimana lagi, kan namanya kita makan dari sini," Melati menjelaskan.
Ia meminta wartawan mematikan perekam suara saat hendak menyebut nominal yang rutin disetorkan pada tiga pegawai kali tersebut. Alasannya, kembali lagi, ia gusar nafkah satu-satunya itu ditutup.
Tutupan sampah sepanjang 500 meter di Kali Jambe di perbatasan Desa Mangunjaya dan Desa Karangsatria, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi menambah panjang riwayat pencemaran kali akibat sampah di Kabupaten Bekasi.
Sebelumnya, Kali Pisang Batu di Tarumajaya sempat jadi sorotan dunia internasional karena tutupan sampah plastik pada Desember 2018.
Kemudian, sampah plastik ganti menutupi Kali Bahagia di Babelankota pada akhir Juli 2019.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.