Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wilayahnya Kerap Jadi Sasaran Tawuran, Warga Menteng Tenggulun Mengaku Resah

Kompas.com - 06/09/2019, 15:20 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Menteng Tenggulun, Jakarta Pusat mengaku resah dengan adanya tawuran yang kerap terjadi di kawasannya.

Ketua RW 001 Kelurahan Menteng Kecamatan Menteng Isnaini mengatakan, warganya sering diprovokasi warga Kawasan Manggarai Selatan atau Magasen.

"Kalau kami sebagai pihak yang dirugikan. Warga juga bilang resah ke saya. Kami selalu diserang terus. Itu juga sudah saya utarakan kepada pihak kepolisian," ujar Isnaini, di Menteng Tenggulun, Jakarta Pusat, Jumat (6/9/2019)

Isnaini mengatakan, penyerangan itu kerap terjadi sehabis ashar dan isya, saat warga tengah asyik melakukan aktivitasnya di rumahnya masing-masing.

Biasanya, provokator memancing keributan dengan melemparkan batu dan petasan ke rumah-rumah warga.

Baca juga: Tawuran di Manggarai, Tradisi Balas Dendam?

Bahkan mereka juga melempari botol dan merusak fasilitas umum jembatan penyebrangran orang penghubung Menteng dengan Manggarai yang ada di wilayahnya.

Isnaini mengaku tak berwenang menangkap provokator yang menyerang warganya lantaran massanya yang banyak.

"Jumlahnya banyak banget. Saya minta ke aparat, ambil, ditangkap itu anak. Jumlah tak bisa ditentukan, mereka kadang naik motor bertiga di jalur Sultan Agung, lalu anak Magesen nyambit botol ke JPO," katanya.

Tawuran juga muncul lantaran ajakan di media sosial. Bahkan, Isnaini sendiri pernah membaca ajakan tawuran itu.

"Jadi mereka kadang janjian duluan dan itu dikasih unjuk ke saya. Pada saat itu saya masih di kantor, terus anak muda saya nunjukkin ke saya kalau ada yang ajakin ribut. Itu udah enam bulan yang lalu. Terus saya bilang jangan ada yang layani," ucapnya.

Isnaini menilai banyaknya anak muda pengangguran di kawasan Manggarai Selatan bisa jadi faktor pemicu tawuran.

"Faktor sosial juga banyak menganggur mungkin mereka. Makanya melakukan begini," katanya.

Baca juga: SD Libur hingga Warga Mengungsi, Ini Peristiwa yang Pernah Terjadi akibat Tawuran di Manggarai

Ia berharap, perseteruan antar warga ini diselesaikan dengan segera sehingga warganya bisa melakukan aktivitas dengan normal kembali.

Sebab menurut dia, hingga saat ini warganya masih khawatir apabila kawasannya akan diserang lagi.

"Saya berharapnya semua terselesaikan, pelakunya ditangkaplah. Dilacak akun yang sering ngajakin ribut sehingga warga tentram," tuturnya.

Sebelumnya, tawuran antar warga terjadi di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan pada Rabu (4/9/2019).

Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Bastoni Purnama mengatakan, tawuran pecah sekitar pukul 16.41 WIB.

Tawuran tersebut melibatkan warga Manggarai Selatan, Jakarta Selatan dengan warga Menteng Tenggulun, Jakarta Pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com