BEKASI, KOMPAS.com - Camat Tambun Selatan, Iman Santoso, berjanji bakal membenahi bantaran Kali Jambe yang melintasi Desa Mangunjaya, Karangsatria, dan Setiamekar di Kabupaten Bekasi.
Bantaran itu kerap jadi lokasi penampungan sampah yang kemudian mencemarkan aliran Kali Jambe.
"Kami akan berdayakan teman-teman unsur desa untuk menyetop TPS sementara. Solusi keduanya, kami berdayakan teman-teman petugas kebersihan untuk mengadakan tempat sampah berupa kontainer yang diangkut secara periodik," kata Iman kepada Kompas.com di sela-sela operasi pengangkutan sampah di Kali Jambe, Jumat (6/9/2019).
Baca juga: 50 Ton Sampah dari Kali Jambe Ditargetkan Bisa Terangkut Hari Ini
"Kontainer nanti letaknya di mana tergantung usulan warga. Satu titik nanti dua tempat kontainer," kata dia.
Warga setempat menduga, sampah-sampah plastik di Kali Jambe berasal dari sebuah tempat penampungan sampah liar yang berjarak 200 meter dari titik awal membentangnya sampah. Ketika disambangi, tempat itu tampak penuh timbunan sampah hingga berceceran ke dinding kali.
Iman tak ingin hanya menyalahkan warga maupun pengelola tempat penampungan sampah liar di balik munculnya sampah yang menutup permukaan Kali Jambe sejak 3 bulan belakangan ini. Ia menyatakan, jajarannya juga mesti bertindak langsung untuk menekan perilaku warga yang membuang sampah tidak pada tempatnya.
"Memang, jangan sampai ngambil keuntungan pribadi jadi nyusahin semua orang. Tapi harus ada solusi pemda, misalnya membantu menyediakan kontainer tempat sampah, memaksimalkan personel kebersihan, dan angkutan truk. Jadi jangan cuma nyalahin warga, tapi ada solusi," kata Iman.
Sampah-sampah yang menutup permukaan Kali Jambe sepanjang 500 meter di perbatasan Desa Mangunjaya dan Desa Karangsatria, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi menambah panjang riwayat pencemaran kali akibat sampah di Kabupaten Bekasi.
Kali Pisang Batu di Tarumajaya sempat jadi sorotan dunia internasional pada Desember 2018 karena tertutup sampah plastik. Sampah plastik juga menutupi permukaan Kali Bahagia di Babelankota pada akhir Juli lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.