Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengunjung Pluit Village Terluka Kena Batu, Seorang Pemuda dan Manajer Mall Jadi Tersangka

Kompas.com - 06/09/2019, 17:56 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria bernama Rouli Simanjuntak menjadi korban pelemparan batu di Mall Pluit Village, Penjaringan, Jakarta Utara.

Kanit III Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKP Herman Edco mengatakan korban dilempar dengan bongkahan beton oleh seorang pemuda yang ditetapkan sebagai tersangka berinisial L (19).

Selain itu, polisi juga menetapkan Manager on Duty Mal Pluit Village TO sebagai tersangka karena dianggap lalai.

"Fakta bahwa anak tersebut dapat membawa bongkahan batu yang cukup besar dan membahayakan pengunjung akibat dari kelalaian security yang saat itu tidak melakukan penjagaan di pintu masuk mall," kata Herman di Mall Pluit Village, Jumat (6/9/2019).

Baca juga: Pelaku Penusukan di Restoran Banainai Mal Pluit Village Tidak Menyesali Perbuatannya

Adapun peristiwa tersebut terjadi pada 16 Februari 2019. Saat itu korban bersama temannya bernama Dedi Sitepu mendatangi mal untuk melihat pameran mobil.

Sedang asik melihat mobil, tiba-tiba korban merasakan benturan yang cukup keras di bagian kepala sebelah kiri.

"Korban melihat darah yang keluar di kening sebelah kiri tersebut akibat dari hantaman benda keras tersebut dan korban sempat melihat benda keras tersebut adalah sejenis bongkahan beton semen dari atas yang jatuh ke Ground Floor Mall Pluit Village," ucap dia.

Dedi kemudian menutup luka di kepala Rouli dengan sapu tangan. Setelah itu, salah seorang sales mobil itu melaporkan hal tersebut ke sekuriti mal, korban kemudian diminta sekuriti menaiki lantai 1 untuk mendapatkan P3K.

Baca juga: Pertikaian Berdarah 2 Karyawan Restoran di Mall Pluit Village

Namun, di ruangan P3K itu tidak ada seorangpun petugas medis yang menangani korban. Ia pun menunggu sekirtar 20 menit sembari sekuriti menunggu perintah dari manajaemen mal.

"Housekeeping menaruh obat luka Betadhine di meja ruang P3K, namun obat bethadine tersebut tidak korban pergunakan dikarenakan yang memberikan obat bethadine tersebut bukan merupakan petugas medis dan luka korban yang cukup parah," ucap Herman.

Sepuluh menit kemudian, TO mendatangi korban yang ada di ruangan P3K. Namun, ia sama sekali tidak memberikan pertanggungjawaban.

Dedi sempat meminta pihak mal untuk mengantar temannya ke Rumah Sakit terdekat. Akan tetapi, pihak mal justru mengajukan menanyakan kronologis kejadian tanpa ada rencana pemberian pengobatan.

Korban dan temannya lantas memutuskan pergi menggunakan taksi ke RS. Pluit, Jakarta Utara. Dari diagnosa dokter, korban mengalami lula robek di bagian kepala sehingga harus menjalani rawat inap.

"Setelah selesai ditangani petugas medis RS. Pluit, Jakarta datang perwakilan dari Manajemen Mall Pluit menawarkan penggantian biaya transport dari mal Pluit Village ke RS. Pluit, Jakarta kepada saksi korban. Namun saksi korban menolak," ujarnya.

Setelah peristiwa tersebut, korban kemudian menghubungi kuasa hukumnya untuk membuat laporan ke Mapolda Metro Jaya.

Dari laporan tersebut, unit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya menetapkan L dan TO sebagai tersangka.

Adapun hari ini, Polisi melakukan rekonstruksi adegan terhadap peristiwa tersebut.

Sementara itu, Nidia N Ichsan selaku Corporate PR & Reputation Management Lippo Malls Indonesia mengatakan, pihaknya bahwa karyawan mereka sudah bertindak sesuai SOP.

"Karyawan kami telah bertindak sesuai dengan standar dan prosedur dimana setiap kecelakaan yang terjadi di area mal yang menyebabkan pengunjung terluka, kami tidak melakukan pembiaran dan kami wajib untuk memberikan pertolongan pertama hingga membawa korban ke Rumah Sakit untuk mendapatkan pengobatan," kata Nidia dalam keterangan tertulisnya, Jumat malam.

Namun pihak Mal Pluit Village akan menghargai proses hukum yang sedang berjalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com