Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Tawuran di Manggarai Saling Kenal dan Kerap Janjian lewat Grup Sosial Media

Kompas.com - 06/09/2019, 20:07 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Camat Tebet Dyan Airlangga mengatakan, masing-masing kubu yang terlibat dalam tawuran di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan sebenarnya masih saling mengenal satu sama lain.

Dari hasil pengamatan yang dilakukan pihaknya, para pelaku saling kenal dan kerap berkomunikasi di grup sosial media. Di grup sosial media itulah mereka kerap "janjian" untuk melakukan aksi tawuran.

"Dalma arti gini, 'Eh yuk kita main yuk, oke, lu gua tunggu sini ya'. Mereka itu ada grup, ada grup khusus tawuran dan sangat private. Mereka ini saling kenal, para pelaku pelaku ini saling kenal," kata dia saat dihubungi, Jumat (6/9/2019).

Bahkan, terkadang tawuran terjadi bukan karena dipicu satu permasalahan. Tawuran terjadi begitu saja karena sudah menjadi budaya.

"Berdasarkan hasil pemantauan kami jadi sepertinya ini memang sudah kebiasaan dan dimediasi dan diperantarakan di media sosial," kata dia.

Baca juga: Ditangkap Polisi yang Sweeping Pelaku Tawuran, Pemuda Ini Merengek Minta Tolong ke Pamannya

Dia tidak mau menduga-duga apa penyebab utama terjadinya tawuran tersebut. Pihaknya hanya menyerahkan kepada polisi untuk memeriksa beberapa pelaku tawuran yang sudah tertangkap.

Sebelumnya, polisi menggelar sweeping di kawasan pemukiman Magazen, Tebet, Jakarta Selatan hari ini. Sweeping itu bertujuan mencari pelaku tawuran yang sempat terjadi beberapa waktu lalu.

"Tadi malam sudah melakukan penangkapan terhadap sembilan orang. Lima pelaku tawuran dan empat positif narkoba. Kemudian siang ini kita juga berhasil mengamankan empat pelaku narkoba, Jadi toral ada 13 orang," ucap Kapolres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Bastoni Purnama saat ditemui di Manggarai.

Dari penangkapan tersebut, polisi mengamankan sejumlah senjata tajam yang diduga digunakan untuk aksi tawuran dan hasil tes urine para pemakai narkoba yang dipastikan positif gunakan sabu dan ganja.

Ke-13 orang tersebut langsung dibawa ke Polres guna dimintai keterangan oleh pihak penyidik.

Bastoni pun memastikan akan melakukan pengembangan untuk mencari pelaku tawuran lainnya.

Baca juga: Polisi Selidiki Dugaan Peredaran Narkoba dengan Kedok Tawuran di Manggarai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com