Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelanggar Ganjil Genap: Naik Kendaraan Umum Nggak Efektif, Ribet

Kompas.com - 09/09/2019, 12:34 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak pengendara mobil melanggar aturan pembatasan kendaraan dengan sistem pelat nomor ganjil genap yang mulai diterapkan pada Senin (12/9/2019) pagi.

Untuk hari ini, mobil dengan pelat nomor ganjil yang diizinkan melintas 25 jalur ganjil genap.

Bermacam alasan disampaikan pelanggar. Salah satunya Imelda (38), yang terkena tilang di Traffic Light Tomang ketika melintas dari arah Grogol menuju Tomang, Senin pagi.

Baca juga: Polisi: Banyak Pelanggar Ganjil Genap Andalkan Google Maps

Ia berasalan, harus lewat jalur itu karena merupakan jalur satu-satunya mengantar anak ke sekolah dan ke rumah sakit.

"Saya tahu, memang ada perluasan ganjil-genap, tapi enggak tahu kalau hari ini mulai diberlakukan ke arah sini (Tomang). Takut anak saya telat sampai sekolah di kawasan Daan Mogot," jelasnya di lokasi.

Ketika ditanya awak media kenapa tidak meggunakan kendaraan umum, ia mengaku ribet dan kurang efektif dalam mobilitas.

Baca juga: Pengendara Ini Marahi Petugas, Tolak Putar Balik Saat Ganjil Genap

"Kalau dari segi waktu naik kendaraan umum nggak efektif, ribet. Seminggu sekali lewat sini ke dokter sekaligus ngantar anak," terangnya.

Imelda mengaku pasrah ditilang dengan diberikan slip biru sebagai pengganti STNK.

"Ini ya bu slip biru untuk pengganti STNK, sampai batas waktu di bawah ini (menunjukkan ke kolom)," ujar Polisi.

Sementara itu, di lokasi yang sama, Soedarjono mengeluhkan kurangnya informasi perluasan ganjil genap.

Baca juga: Senin Pagi, 153 Pengendara di Jakarta Barat Langgar Aturan Ganjil Genap

Ia berkendara dari Tangerang sengaja lewat jalur contra flow, lalu keluar di Tomang dan langsung terkena tilang.

Padahal, kantornya dekat dengan perempatan Tomang.

"Kantor saya dekat dari jalur masuk Jalan Tomang Raya. Kalau kena tilang begini bagaimana bisa saya setiap hari ke kantor? Ditambah pekerjaan saya keliling dari satu tempat ketempat lain," ucap Soedarjono.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat Afandi Nofrisal akan segera mengevaluasi dan menampung seluruh masukan dari pengendara.

"Jadi tadi evaluasi kita dengan Pak Kasat, banyak pelanggar, ada yang tahu, ada juga yang alibi (alasan). Yang tahu dia akan menerima (ditilang), yang tidak tahu kebanyakan alibi," jelas Afandi.

Ia mengatakan, pihaknya sudah melakukan berbagai cara agar masyarakat mengetahui perluasan ganjil genap di 25 ruas beserta pintu masuk dan keluar tol.

"Sampai satu bulan ini tidak tahu kan tidak mungkin, karena kenapa? Di setiap mulut-mulut pintu masuk tol atau gage itu ada banner, ada anggota Dishub gabung dengan Pak Lantas selama satu bulan itu sosialisasi, baik itu jalur pelanggaran gage, serta di mal," tutup Afandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Megapolitan
Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com