Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aulia Kesuma Sempat Survei ke Tangerang Sebelum Bakar Jenazah Pupung dan Dana di Sukabumi

Kompas.com - 10/09/2019, 07:33 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi kembali mengungkap fakta terbaru kasus pembunuhan terhadap Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anaknya, M Adi Pradana alias Dana (23).

Fakta itu terungkap berdasarkan keterangan tambahan yang disampaikan tersangka Aulia Kesuma (AK) kepada polisi saat menggelar rekonstruksi pembunuhan.

Aulia berputar-putar di Tangerang sebelum ke Sukabumi

Aulia memberikan keterangan tambahan yang menjelaskan bahwa dia sempat berputar-putar mencari lokasi pembakaran di wilayah Tangerang Selatan sebelum memutuskan membakar jenazah Pupung dan Dana di kawasan Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat.

Aulia kemudian memutuskan untuk berangkat menuju Sukabumi bersama anak kandungnya, KV, setelah berhenti sejenak di SBPU Cirendeu, Tangerang Selatan.

Keterangan Aulia itu tertuang dalam adegan ke-59 rekonstruksi pembunuhan.

Baca juga: Rekonstruksi Pembakaran Mobil, Aulia Berputar-putar di Tangerang Sebelum ke Sukabumi

"Dia sempat mau survei lokasi di kawasan Tangerang. Dia (Aulia) enggak tau tujuannya mau ke mana. Sempat berhenti di SPBU Cirendeu dan memutuskan ke Sukabumi," ungkap Panit I Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKP Effendi.

Polisi telah menggelar dua kali rekonstruksi pembunuhan Pupung dan Dana, yakni perencanaan pembunuhan hingga eksekusi dan pembakaran jenazah di dalam mobil.

Total 62 adegan rekonstruksi telah dilakoni Aulia bersama tersangka lainnya.

Rekonstruksi pertama digelar pada Kamis (5/9/2019) di lima lokasi yakni Apartemen Kalibata City, rumah Aulia dan Edi di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, area warung makan di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jalan Pengadegan Selatan, dan Hotel OYO di Pasar Minggu.

Rekonstruksi tersebut menghadirkan tersangka Aulia Kesuma (AK), dua pembunuh bayaran S dan A. Sementara, tersangka KV menggunakan peran pengganti karena hingga kini KV masih menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

KV menderita luka bakar saat berusaha membakar Pupung dan Dana yang sudah tak bernyawa di dalam mobil di Sukabumi, Jawa Barat.

Total ada 58 adegan rekonstruksi yang dilakoni Aulia, S, dan A pada Kamis lalu. Dalam rekonstruksi tersebut, terungkap fakta bahwa Aulia telah merencanakan dengan matang pembunuhan tersebut.

Aulia membeli obat tidur jenis vandres untuk membunuh Pupung dan Dana, menyiapkan jus yang akan dicampur dengan obat tidur, serta membeli obat nyamuk untuk membakar jenazah suami dan anak tirinya tersebut.

Adapun, rekonstruksi kedua terkait pembakaran jenazah Pupung dan Dana di dalam mobil digelar di Lapangan Sabhara, Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (9/9/2019).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com