Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkendara dengan Sepeda Kerap Alami Diskriminasi di Jakarta

Kompas.com - 10/09/2019, 10:23 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendorong agar warga mulai menggunakan sepeda sebagai moda transportasi alternatif.

"Kami mendorong penggunaan sepeda sebagai alat transportasi, bukan sekadar alat olahraga," ucap Anies di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (7/9/2019).

Namun, kenyataannya, berkendara dengan sepeda di Jakarta seringkali mendapatkan diskriminasi di jalan.

Bahkan, terkadang berkendara dengan sepeda disamakan dengan pejalan kaki oleh pengendara lainnya.

Hal itu dirasakan sendiri oleh Justitia Avila Veda, salah satu anggota komunitas sepeda.

Menurut dia, berkendara dengan sepeda seringkali dianggap penganggu jalan. Apalagi ketika menggunkan jalur yang sama dengan pengendara motor maupun mobil.

Baca juga: Anies Ingin Anak Buahnya Gunakan Sepeda Saat Inspeksi ke Lapangan

"Jadi aku suka kayak diserempet, bahkan diteriakin karena lama bawa sepedanya," kata Vida beberapa waktu lalu.

Ia juga berkaca pada negara-negara di Eropa, yakni Denmark dan Polandia, yang kerap mendahulukan kendaraan non-sepeda motor.

Hal ini berbanding terbalik di Jakarta. Di Jakarta setiap kendaraan berlomba-lomba untuk menguasai jalan.

"Kalau di negara-negara lain mereka mendahulukan kendaraan non-motor, tapi kalau di sini lampu hijau mereka udah memencet bel (klakson) karena sudah kelamaan. Karena dianggap menganggu ritme motor yang sangat cepat," ucap Vida.

Ia menilai, berkendara dengan sepeda belum bisa menjadi kendaraan alternatif di Jakarta.

Sebab, yang sekarang meningkat hanyalah pengendara sepeda motor yang seringkali kita temukan di jalan.

"Kita tidak pernah membayangkan naik motor di Jakarta yang traffic-nya turun," katanya.

Baca juga: Anies Baswedan Minta Masyarakat Gunakan Sepeda Kayuh sebagai Alat Transportasi

Veda menilai Jakarta seperti lingkaran setan yang kerap menimbulkan masalah dengan masyarakatnya yang lebih memilih berkendara motor dibanding bersepeda.

Padahal, sepeda motor yang terus menghasilkan polusi udara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang Sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang Sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com