Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Pencuri Berlarian di Rumah Korbannya karena Bingung Cari Jalan Keluar

Kompas.com - 10/09/2019, 20:38 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah aksi pencurian terekam kamera CCTV di dalam rumah seorang warga di Jalan Pantai Indah Utara, Pantai Indah Kapuk, Penjaringan, Jakarta Utara.

Lucunya, pencuri yang baru saja melakukan aksinya berlari-larian di dalam rumah mewah tersebut untuk mencari jalan keluar.

Rekaman CCTV itu di unggah oleh akun @warung_jurnalis. Dalam keterangan video tersebut disebutkan bahwa awalnya pencuri itu bisa masuk ke dalam rumah itu dan mengambil sebuah ponsel.

Namun, setelah mengantongi ponsel tersebut ia tidak bisa keluar dari rumah hingga berlari ke sana ke mari mencari jalan keluar.

Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan Kompol Mustakim mengkonfirmasi hal tersebut. Ia mengatakan peristiwa itu terjadi pada Sabtu (17/8/2019) silam.

"Sekira pukul 04.00 WIB pelaku yang bekerja sebagai tukang bangunan naik ke lantai 3 (bangunan) langsung lompat ke rumah sebelahnya. Kemudian pelaku masuk ke dalam rumah tersebut melalui pintu yang ada di lantai 3," kata Mustakim saat dikonfirmasi Kompas.com Selasa (10/9/2019).

Setelah masuk, pelaku yang berinisial WAP (18) itu kemudian memasuki sebuah kamar yang ada di lantai 2 rumah tersebut.

Di kamar itu WAP melihat korbannya tengah tidur dengan headset terpasang ditelinga. Headset itu tersambung dengan ponsel yang menjadi sasaran pelaku.

Saat berusaha mengambil ponsel tersebut, korban bernama Selamat Samin (57) terbangun dan meneriaki pelaku hingga ia berusaha melarikan diri.

"Pelaku sempat bingung mencari pintu keluar dan akhirnya kembali ke lantai 3 lalu lompat ke proyek tempat bekerja," ujar Mustakim.

Korban kemudian melaporkan hal tersebut ke sekuriti komplek dengan membawa rekaman CCTV sebagai bukti. Laporan itu kemudian diteruskan ke kepolisian hingga akhirnya WAP ditangkap keesokan harinya.

"Pelaku berikut barang bukti di bawa ke Polsek Metro Penjaringan guna penyidikan lebih lanjut," ujar Mustakim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com