Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Para Difabel Kunjungi Dua Pusat Pelayanan Transportasi di Jakarta Utara

Kompas.com - 11/09/2019, 08:39 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Peron yang didesain miring untuk mencegah adanya genangan air juga membuat para pengguna kursi roda berat dalam mengayuh alat mobilitas mereka tersebut.

Baca juga: Penyandang Disabilitas Kritik Sejumlah Fasilitas yang Ada di Stasiun Tanjung Priok

Stasiun ini menggunakan sebuah panggung karena peron stasiun jauh lebih rendah dari gerbong. Tidak adanya gang untuk bertumpu dan ramp membuat para disabilitas sulit untuk naik ke kereta.

Jarak antara gerbong dan peron juga belum sesuai dengan yang diatur dalam Permenhub di mana seharusnya jarak maksimalnya hanya 20 centimeter.

Berbagai kritik dari para difabel tersebut lantas disambut baik oleh Kepala Stasiun Tanjung Priok Gatot Sudarmaji. Ia mengatakan, dengan adanya berbagai masukan itu membuat mereka bisa meningkatkan pelayanan.

"(Tindak lanjut) kami dari pusat. Jadi kami menyampaikan ke pusat untuk fasilitas yang nantinya diberikan. Kami tergantung dari situ, karena mengikuti perkembangan kereta api," kata Gatot

Namun, untuk mengantisipasi kebutuhan para difabel, pihaknya akan memberdayakan sejumlah petugas untuk membantu apabila ada penyandang disabilitas yang ingin menggunakan krl untuk bepergian.

Terminal Tanjung Priok

Setelah mengunjungi stasiun, para difabel kemudian mendatangi Terminal Tanjung Priok yang berada tepat di depan stasiun.

Para difabel kemudian berkeliling terminal, mulai dari lokasi bus, loket pelayanan terminal, toilet hingga halte transjakarta.

Kompas.com kemudian mendengarkan kritikan-kritikan yang disampaikan para difabel kepada pengelola stasiun.

Hal pertama yang dikritik yaitu belum adanya guiding block bagi para tunanetra untuk memandu mereka berjalan.

Teriminal itu juga belum dilengkapi dengan pengeras suara yang memberitahukan jadwal kedatangan dan keberangkatan, sehingga penyandang tunanetra harus bergantung kepada petugas.

Baca juga: Jajal Fasilitas di Terminal Tanjung Priok, Ini Kata Para Penyandang Disabilitas

Toilet bagi penyandang disabilitas sudah disediakan oleh pengelola stasiun, tetapi dinilai sedikit kurang lebar bagi para pengguna kursi roda.

Bergeser ke halte transjakarta. Hal yang menjadi masukan para difabel yakni masih jauhnya jarak antara peron dengan bus sehingga apabila ada pengguna kursi roda yang ingin naik harus sedikit diangkat.

Di beberapa bus juga belum tersedia lokasi khusus untuk pengguna kursi roda sehingga mereka harus melipat kursinya saat sedang menggunakan moda transportasi tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com